Asal Usul Martabak Telur: Berakar dari Tegal, Dibawa oleh Saudagar India

BACA JUGA: Mini Cheese Roll: Camilan Renyah dan Lezat yang Pas untuk Usaha Kuliner

Maskun menceritakan bahwa hampir 80 persen warga Lebaksiu kini memiliki keahlian membuat martabak telur.

Tradisi ini diwariskan lintas generasi, bahkan bagi mereka yang menempuh pendidikan tinggi atau bekerja di bidang lain.

“Bagi laki-laki, kemampuan membuat martabak sudah seperti kewajiban.

Anak-anak saya pun meski sarjana, saya ajarkan agar bisa membuat martabak.

BACA JUGA:Inilah Kuliner Khas Indramayu, Warisan Tradisional Yang Wajib Kalian Cobain!

Ini adalah keahlian hidup yang bisa dibawa ke mana saja,” ujar Maskun.

Meski martabak telah menyebar ke berbagai daerah, masyarakat Lebaksiu tetap menjaga kebanggaan terhadap kuliner ini.

Gerobak penjual martabak berjejer di sepanjang jalan utama di Lebaksiu, dan semuanya tetap diminati pembeli, baik warga lokal maupun perantau yang kembali ke kampung halaman.

Salah satu warga, Mawardi (60), menuturkan bahwa ia mulai belajar berjualan martabak sejak usia 9 tahun.

BACA JUGA:Kuliner Serang yang Bikin Ketagihan: Nikmati Cita Rasa Asli dari Kota Banten

Pengalamannya membawanya ke berbagai kota seperti Solo, Makassar, Bali, dan Bandung sebelum akhirnya kembali dan membuka usaha sendiri di kampung.

Kini, anak-anaknya pun meneruskan tradisi tersebut, berjualan martabak di Makassar.

Warisan budaya ini menjadi bukti bahwa martabak telur bukan sekadar makanan, tetapi bagian dari identitas dan kebanggaan masyarakat Lebaksiu yang terus hidup dan berkembang hingga kini.

Sumber: