Mencicipi Akulturasi Belanda-Manado Lewat Klappertaart
Mencicipi Akulturasi Belanda-Manado Lewat Klappertaart--Net
PAGARALAMPOS.COM - Siapa yang bisa menolak panganan yang merupakan perpaduan rasa dari Belanda dan Manado yang tersaji dalam kelezatan kue kelapa?
Selain kelompok etnis Tionghoa dari Cina, memang harus diakui bahwa adanya pengaruh dari Eropa berperan besar dalam perkembangan kuliner Indonesia.
Hal ini tidak terlepas dari jejak kolonialisme bangsa Eropa di Indonesia yang berlangsung sejak abad ke-16 hingga pertengahan abad ke-20.
Walaupun meninggalkan jejak penindasan dan catatan kelam dalam sejarah kemanusiaan di Nusantara.
BACA JUGA:Begini Rahasia Legit Kue Lapis Jadul Sederhana Tapi Bikin Nagih!
BACA JUGA:Jangan Coba-Coba! Konsekuensi Serius Saat Melanggar Aturan Adat Suku Papua
Sulit untuk mengabaikan bahwa penjajahan juga membawa kenangan lain yang patut diingat dan dampak yang berjalan hingga saat ini.
Jejak tersebut juga terlihat pada klappertaart yang khas dari Manado.
Kue yang memiliki rasa manis dan gurih dengan tekstur yang lembut ini sangat nikmat jika dinikmati dalam keadaan dingin.
Disajikan dengan kopi hitam, klappertaart pasti akan membuat hari Anda lebih bermakna.
BACA JUGA:Rahasia Putri Salju Terungkap! Kue Lembut Ini Bikin Ketagihan di Setiap Gigitan!
BACA JUGA:Kue Cokelat Kurma, Resep Mudah untuk Camilan Manis yang Sehat dan Mengenyangkan
Akulturasi budaya Manado juga terlihat dari salah satu kuliner khasnya, yaitu klappertaart.
Di balik rasa enak dari klappertaart, terdapat sejarah yang menarik.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
