Kerajaan Kahuripan Terbelah, Apa Penyebab Sebenarnya? Simak Kisahnya!
Kerajaan Kahuripan Terbelah, Apa Penyebab Sebenarnya? Simak Kisahnya!--
BACA JUGA:Batu-Batu Raksasa di Pagar Alam: Apa yang Tersembunyi di Balik Jejak Megalith Prasejarah Ini?
Keputusan ini mengejutkan banyak orang, karena meskipun ia memiliki kekuasaan yang besar, Airlangga memilih untuk menyerahkan takhtanya demi kedamaian dan kestabilan kerajaan.
Keputusan ini mungkin dipengaruhi oleh pengalaman pahit dalam menghadapi pergulatan politik dan ancaman internal yang terjadi selama masa pemerintahannya.
Setelah Airlangga turun takhta, Kerajaan Kahuripan yang telah terbagi menjadi dua kerajaan mengalami periode perpecahan yang cukup panjang.
Meskipun kedua kerajaan ini tetap memiliki hubungan yang erat, namun mereka beroperasi secara terpisah dan memiliki pemerintahan masing-masing.
BACA JUGA:Mungkinkah Suku Mandar Akan Terlupakan? Temukan Sejarah Menariknya!
Kerajaan Janggala, yang terletak di wilayah timur, dipimpin oleh anak Airlangga, yaitu Sri Samarawijaya.
Sementara itu, Kerajaan Panjalu, yang terletak di wilayah barat, dipimpin oleh anaknya yang lain, yaitu Rajasunda.
Meskipun perpecahan ini sempat mempengaruhi stabilitas politik, kedua kerajaan tersebut tetap memiliki pengaruh yang besar dalam sejarah Jawa.
Kerajaan Janggala dan Panjalu masing-masing memiliki kontribusi besar dalam perkembangan budaya dan politik di Jawa, meskipun perpecahan ini membuat mereka bersaing satu sama lain dalam memperebutkan kekuasaan dan wilayah.
BACA JUGA:Mengapa Situs Bersejarah Suku Tolaki Begitu Menarik? Temukan Keunikannya!
Peristiwa turunnya Raja Airlangga dan terbelahnya Kerajaan Kahuripan menandai akhir dari sebuah era kejayaan di Jawa.
Keputusan bijaksana Airlangga untuk turun takhta dan membagi kerajaannya mungkin merupakan langkah terbaik dalam menjaga perdamaian dan mencegah perang saudara yang bisa menghancurkan apa yang telah dibangunnya.
Meskipun begitu, kisah ini juga mengingatkan kita bahwa meskipun seorang raja dapat mencapai puncak kejayaan, konflik politik dan masalah suksesi seringkali menjadi tantangan besar yang harus dihadapi dalam menjaga kestabilan kerajaan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
