Fakta Baru! Ternyata Tapak Harimau di Punden Berundak Gunung Padang Adalah Tempat Meditasi Prabu Siliwangi
Fakta Baru! Ternyata Tapak Harimau di Punden Berundak Gunung Padang Adalah Tempat Meditasi Prabu Siliwangi-Foto: net-
Secara keseluruhan, Gunung Padang memiliki lima teras yang terlihat dari struktur permukaannya. Setiap teras dilengkapi dengan susunan menhir, yaitu batu tunggal berdiri yang terbuat dari batuan andesit.
Salah satu batu besar yang menarik perhatian pengunjung adalah batu macan. Pada batu tersebut terdapat ukiran yang menyerupai jejak kaki, mirip telapak kaki macan dewasa.
BACA JUGA:Ternyata Ini Alasan Prabu Brawijaya V Mengutuk Adipati Cepu dan Keturunannya! Begini Ceritanya
Di dekat batu tersebut terdapat tulisan "Batu Tapak Maung" yang berarti telapak kaki harimau atau macan dalam bahasa sunda.
Sejak ditemukan pertama kali oleh NJ Krom pada tahun 1914, Gunung Padang telah dianggap sebagai situs megalitikum terbesar di Asia Tenggara.
Bahkan, berdasarkan penelitian yang dipresentasikan dalam pertemuan American Geophysical Union 2018, Gunung Padang dianggap sebagai bangunan bersejarah tertua di dunia.
Bagi para pengunjung yang beruntung, mereka dapat menginjakkan kaki dan menyaksikan secara langsung keajaiban Gunung Padang dari dekat.
BACA JUGA:Harta Karun Atlantis? Peneliti Berhasil Temukan Benda Ini Di Gunung Padang
Pengalaman tersebut tentunya menggugah rasa ingin tahu dan kekaguman terhadap warisan sejarah yang luar biasa ini.
Dalam konteks kebudayaan megalitikum, Robert von Heine-Geldern, seorang etnograf, sejarawan, dan arkeolog asal Austria, mengungkapkan bahwa ada dua gelombang kebudayaan megalitikum yang mempengaruhi Indonesia.
Pertama adalah Megalitikum Tua yang datang pada era Neolitikum (2500-1500 SM). Kebudayaan ini dibawa oleh pendukung kebudayaan Kapak Alun-Alun (Proto Melayu).
Contoh struktur bangunan dari era Megalitikum Tua meliputi menhir, punden berundak-undak, dan arca-arca statis.
Kedua adalah Megalitikum Muda, yang masuk ke Indonesia pada era Perunggu (1000-100 SM). Kebudayaan ini dibawa oleh pendukung kebudayaan Dongson (Deutro Melayu).
BACA JUGA:Bukan Mitos atau Mitologi Semata, Aji Saka adalah Raja di Kerajaan Ini, Simak Ulasannya
Contoh struktur bangunan dari era Megalitikum Muda meliputi peti kubur batu, dolmen, waruga Sarkofagus, dan arca-arca dinamis.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
