PAGARALAMPOS.COM - Indonesia kembali dihadapkan dengan aktivitas vulkanik yang meningkat pada dua gunung api besar di Pulau Jawa.
Pada 19 November 2025, Gunung Dempo yang terletak di Sumatera Selatan tercatat dalam status Waspada (Level II), sementara Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, sedang mengalami erupsi besar dengan dampak yang sangat signifikan.
Kedua kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bahaya vulkanik.
BACA JUGA:Sejarah Gunung Semeru dan Asal Usul Namanya, Simak Disini!
Gunung Dempo: Tremor Menerus dan Waspada Aktivitas Vulkanik
Gunung Dempo, yang terletak di kawasan Lahat, Empat Lawang, dan Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, tercatat mengalami tremor menerus (microtremor) pada periode pengamatan 19 November 2025.
Amplitudo tremor yang teramati berkisar antara 0.5-1 mm, dengan dominasi 0.5 mm. Pada laporan visual, kawah Gunung Dempo terlihat jelas meskipun kabut menyelimuti sekitar gunung. Asap kawah tidak teramati, yang mengindikasikan aktivitas erupsi yang masih relatif tenang.
Namun, meskipun tidak terjadi letusan besar, tingkat aktivitas Gunung Dempo berada pada Level II (Waspada).
BACA JUGA:Yuk Ketahui! Inilah Sejarah Gunung Semeru dan Asal Usul Namanya
Berdasarkan rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), masyarakat, pengunjung, dan wisatawan dihimbau untuk tidak mendekati dan bermalam (camping) di sekitar kawah Marapi dan kawasan sekitarnya dalam radius 1 km.
Selain itu, sektor utara yang membuka ke arah kawah juga memiliki potensi bahaya, sehingga masyarakat diimbau untuk menjauhi kawasan tersebut hingga jarak 2 km.
Dengan adanya pemantauan yang cermat dan kewaspadaan yang tinggi, masyarakat diharapkan dapat menghindari risiko yang mungkin ditimbulkan akibat aktivitas vulkanik yang terus berlangsung.
BACA JUGA:Yuk Ketahui! Inilah Sejarah Gunung Semeru dan Asal Usul Namanya
Erupsi Gunung Semeru: Kolom Abu Setinggi 2.000 Meter dan Potensi Bahaya Lahar
Sementara itu, Gunung Semeru yang terletak di Lumajang, Jawa Timur, mengalami erupsi dahsyat pada sore hari, 19 November 2025, dengan kolom abu yang mencapai ketinggian 2.000 meter di atas puncak gunung, atau sekitar 5.676 meter di atas permukaan laut.