Cut Nyak Dien: Pejuang Tangguh dari Serambi Makkah yang Tak Pernah Menyerah!

Rabu 12-11-2025,10:07 WIB
Reporter : Selvi
Editor : Gusti

Keberanian dan kecerdasannya membuat rakyat Aceh mempercayakan kepemimpinan pasukan kepadanya.

Ia memimpin perang gerilya di berbagai wilayah Aceh, terutama di daerah pedalaman, sambil terus mengobarkan semangat jihad melawan penjajah.

BACA JUGA:Sejarah Legenda Sangkuriang: Asal Usul Tangkuban Perahu dan Kisah Tragis Dayang Sumbi

Bersama Teuku Umar

Beberapa tahun kemudian, Cut Nyak Dien menikah dengan Teuku Umar, seorang pejuang tangguh yang juga menjadi simbol perlawanan rakyat Aceh.

Keduanya menjadi pasangan yang ditakuti Belanda karena strategi perang mereka yang cerdik dan berani.

Namun, pada tahun 1899, Teuku Umar gugur dalam pertempuran. Kejadian itu kembali mengguncang hati Cut Nyak Dien.

Meski kehilangan lagi orang yang dicintainya, ia tidak menyerah dan tetap melanjutkan perjuangan dengan penuh semangat.

BACA JUGA:Lembuswana, Penjaga Legenda Kutai Martadipura: Dari Mitos Sakral hingga Ikon Sejarah Nusantara

Akhir Perjuangan

Usia yang semakin tua dan kondisi kesehatan yang menurun tidak menyurutkan tekadnya.

Ia terus memimpin perlawanan hingga akhirnya tertangkap oleh Belanda pada tahun 1901 setelah dikhianati oleh anak buahnya sendiri yang iba melihat kondisi sang pemimpin.

Cut Nyak Dien kemudian diasingkan ke Sumedang, Jawa Barat, hingga wafat pada 6 November 1908.

Meski jauh dari tanah kelahirannya, semangat perjuangannya tetap hidup di hati rakyat Aceh dan seluruh bangsa Indonesia.

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Batu Menangis: Legenda Penyesalan Seorang Gadis!

Warisan Semangat Perjuangan

Kategori :