Desa Trunyan: Ritual Pemakaman Tanpa Kubur di Bali yang Menantang Logika Dunia Modern

Selasa 04-11-2025,13:19 WIB
Reporter : Gita
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Di balik keindahan dan ketenangan Danau Batur, Kabupaten Bangli, Bali, terdapat sebuah desa yang menyimpan tradisi kuno yang tidak ditemukan di tempat lain di dunia Desa Trunyan.

Desa ini dikenal dengan ritual pemakaman unik, di mana jenazah tidak dikubur atau dikremasi seperti umumnya masyarakat Bali, melainkan diletakkan begitu saja di atas tanah, di bawah pohon besar yang diyakini suci, bernama Tarumenyan.

Tradisi ini menjadi daya tarik tersendiri sekaligus misteri bagi wisatawan dan peneliti budaya. Dalam upacara adat setempat, jenazah yang telah meninggal tidak dimasukkan ke dalam tanah, tetapi diletakkan di atas permukaan tanah, ditutup anyaman bambu (ancak saji), dan dibiarkan membusuk secara alami.

BACA JUGA:Rekomendasi Sepatu dengan Desain Futuristik: Inovasi Terbaru untuk Gaya dan Kenyamanan Maksimal!

BACA JUGA:Dari Dapur Desa ke Meja Makan: Inilah Resep Nasi Goreng Kampung Lezat!

Anehnya, tidak ada bau busuk sama sekali yang muncul, meski jenazah dibiarkan terbuka di alam.

Masyarakat Trunyan percaya, keajaiban ini berasal dari pohon Tarumenyan pohon purba yang mengeluarkan aroma wangi alami yang mampu menetralkan bau mayat. Nama “Trunyan” sendiri diyakini berasal dari kata Taru (pohon) dan Menyan (dupa atau harum).

Menurut legenda setempat, masyarakat Desa Trunyan adalah keturunan langsung dari penduduk asli Bali Aga, kelompok etnis yang telah mendiami Bali jauh sebelum masuknya pengaruh Hindu-Majapahit.

BACA JUGA:Vivo V60 Lite: Spesifikasi, Baterai Tahan Lama & Desain Tipis Jadi Andalan!

BACA JUGA:Samsung Resmi Luncurkan Galaxy Z Fold 6: Desain Lebih Tipis, Performa Lebih Tangguh!

Oleh karena itu, banyak tradisi mereka yang masih murni dan tidak terpengaruh oleh budaya luar, termasuk sistem pemakaman yang mereka anggap sebagai bentuk keseimbangan antara manusia, alam, dan roh leluhur.

Kini, Desa Trunyan menjadi salah satu destinasi wisata budaya paling unik di Bali, menarik perhatian antropolog, spiritualis, dan wisatawan dari seluruh dunia.

Namun, bagi masyarakat setempat, tradisi ini bukan sekadar atraksi, melainkan ritual suci untuk menghormati siklus kehidupan dan kematian, yang tidak bisa diganggu oleh logika modern.

Desa Trunyan menjadi bukti bahwa kearifan lokal Nusantara menyimpan nilai-nilai spiritual mendalam — tentang bagaimana manusia hidup berdampingan dengan alam dan menerima kematian sebagai bagian dari kehidupan itu sendiri.

Kategori :