Pemkot PGA

Sejarah Museum Neka Art Museum: Perjalanan Pelestarian Seni Bali dan Indonesia!

Sejarah Museum Neka Art Museum: Perjalanan Pelestarian Seni Bali dan Indonesia!

Sejarah Museum Neka Art Museum: Perjalanan Pelestarian Seni Bali dan Indonesia!-net: foto-

PAGARALAMPOS.COM - Museum Neka Art Museum merupakan salah satu pusat seni paling ikonik di Bali yang lahir dari kecintaan mendalam terhadap seni lukis Indonesia, khususnya karya para maestro Bali.

Museum ini tidak hanya menjadi tempat penyimpanan karya seni, tetapi juga rekam jejak perjalanan budaya, kreativitas, dan perkembangan seni rupa di Pulau Dewata.

Berdiri di kawasan Campuhan, Ubud, museum ini telah menjadi destinasi penting bagi para pecinta seni dari berbagai penjuru dunia.

Gagasan pendirian Neka Art Museum berawal dari sosok Suteja Neka, seorang kolektor seni dan putra dari pelukis terkenal I Wayan Neka.

BACA JUGA:Sejarah Museum Geologi Bandung: Dari Masa Kolonial hingga Menjadi Pusat Edukasi Kebumian Indonesia!

Ketertarikannya pada seni lukis muncul sejak kecil, ketika ia kerap melihat ayahnya bekerja sekaligus berinteraksi dengan para seniman Bali maupun mancanegara.

Lambat laun, Suteja Neka menyadari bahwa karya-karya seni Bali memiliki nilai sejarah dan estetika yang sangat tinggi sehingga perlu dilestarikan dalam sebuah wadah yang layak.

Dorongan inilah yang akhirnya membawanya membangun museum seni pertama yang dikelola oleh putra daerah.

Museum Neka resmi dibuka pada tahun 1982. Sejak awal pendiriannya, museum ini memiliki tujuan untuk memperkenalkan perkembangan seni Bali dan Indonesia kepada masyarakat luas, serta menjaga warisan budaya agar tetap dikenal oleh generasi berikutnya.

Koleksi awal museum berisi ratusan lukisan dan benda seni yang dikumpulkan oleh Suteja Neka sejak tahun 1960-an.

Koleksi tersebut mencakup karya maestro Bali seperti I Gusti Nyoman Lempad, I Gusti Made Deblog, serta I Dewa Putu Mokoh, hingga pelukis asing yang pernah berkarya di Bali seperti Arie Smit dan Rudolf Bonnet.

Bangunan museum dirancang dengan gaya arsitektur Bali yang anggun dan menenangkan.

Kompleksnya terdiri dari beberapa galeri yang disusun rapi, masing-masing menampilkan tema dan periodisasi seni yang berbeda.

Dari lukisan tradisional Bali, aliran modern, gaya internasional, hingga karya kontemporer, semuanya disajikan dengan tata ruang yang memberikan pengalaman visual yang nyaman bagi pengunjung.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait