PAGARALAMPOS.COM - Vitamin D memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan bayi, terutama untuk kesehatan tulang dan sistem kekebalan tubuh. Vitamin ini membantu tubuh menyerap kalsium dan fosfor yang diperlukan untuk membangun tulang yang kuat dan sehat.
Meskipun kita sering mendengar tentang manfaatnya bagi orang dewasa, kekurangan vitamin D pada bayi juga dapat berisiko serius.
Oleh karena itu, orang tua perlu mengenali tanda-tanda kekurangan vitamin D pada bayi mereka dan memahami cara mengatasinya.
BACA JUGA:Bayi Tumbuh Bisul? Kenali 4 Penyebab Utamanya Sejak Dini
Tanda-Tanda Bayi Kekurangan Vitamin D
Bayi yang kekurangan vitamin D bisa menunjukkan berbagai gejala, meskipun beberapa tanda mungkin tidak selalu terlihat jelas pada awalnya. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai orang tua antara lain:
Rambut Rontok
Salah satu gejala awal yang sering terjadi pada bayi yang kekurangan vitamin D adalah rambut rontok. Ini biasanya terjadi sekitar 3 hingga 6 bulan setelah kelahiran, saat bayi mulai beranjak tumbuh. Jika rambut bayi mulai rontok lebih dari biasanya, bisa jadi ini adalah tanda kekurangan vitamin D yang mengganggu proses pertumbuhan.
Pertumbuhan Tulang yang Lambat atau Terhambat
Vitamin D berperan dalam pembentukan tulang yang kuat. Bayi yang kekurangan vitamin D mungkin menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan tulang yang lambat atau bahkan mengalami kelainan bentuk tulang. Salah satu kondisi yang dapat muncul adalah rachitis, di mana tulang-tulang bayi menjadi rapuh dan mudah patah.
Gemetar atau Kejang
Jika bayi menunjukkan tanda-tanda gemetar, atau dalam beberapa kasus mengalami kejang-kejang, bisa jadi ini adalah gejala kekurangan vitamin D yang mempengaruhi keseimbangan kalsium dalam darah. Kejang dapat terjadi karena adanya penurunan kadar kalsium, yang sering dipengaruhi oleh rendahnya kadar vitamin D.
BACA JUGA:Kapan Waktu Ideal Memberi Pisang pada Bayi? Simak Khasiatnya untuk Tumbuh Kembang
Kelelahan atau Sering Mengantuk
Bayi yang kekurangan vitamin D sering kali terlihat lebih lelah atau mengantuk daripada biasanya. Hal ini terjadi karena tubuhnya tidak dapat berfungsi secara optimal tanpa cukup vitamin D, yang juga penting untuk metabolisme energi.