PAGARALAMPOS.COM - Fenomena mengejutkan muncul dalam dunia kesehatan global: penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes, hipertensi, jantung, stroke, dan kanker kini mulai menyerang usia muda.
Jika dulu penyakit ini lebih umum diderita orang berusia 40 tahun ke atas, kini generasi milenial dan Gen Z justru semakin rentan dipicu oleh gaya hidup modern yang tidak sehat.
Menurut data World Health Organization (WHO) dan Kementerian Kesehatan RI, lebih dari 70% kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit tidak menular.
Ironisnya, penderita PTM usia 20–35 tahun mengalami peningkatan signifikan dalam lima tahun terakhir. Pola makan tidak seimbang, kurang aktivitas fisik, stres kronis, serta paparan gadget yang berlebihan menjadi penyebab utama tren ini.
BACA JUGA:Deretan Selebriti dengan Koleksi Tas Mewah Bernilai Fantastis: Gaya Hidup Glamor yang Bikin Kagum!
Gaya Hidup Modern: Nyaman tapi Berisiko
Gaya hidup masyarakat urban yang serba cepat memang memberikan kenyamanan dan efisiensi. Namun, di balik itu, tersembunyi pola hidup yang secara perlahan merusak tubuh.
Kebiasaan makan junk food, minum minuman manis berlebihan, kurang tidur, dan duduk terlalu lama adalah pemicu utama berbagai PTM.
Dr. Sinta Rahayu, SpPD, dokter spesialis penyakit dalam di RSUP Persahabatan mengatakan, “Pasien muda yang datang dengan gejala awal diabetes, kolesterol tinggi, atau darah tinggi kini semakin sering kami temui.
Banyak di antaranya tidak sadar bahwa kebiasaan sehari-hari seperti ngemil sambil main gadget atau begadang bisa berdampak besar terhadap kesehatan dalam jangka panjang.”
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa aktivitas fisik yang minim dan tingginya tingkat stres juga mempercepat risiko PTM di usia muda. “Pola hidup sedentari sudah jadi budaya baru,” ungkapnya.
BACA JUGA:Beragam Minyak Masak Sehat yang Mendukung Gaya Hidup dan Kesehatan Tubuh
Penyakit Tidak Menular: Diam-diam Mematikan
Penyakit tidak menular sering kali berkembang perlahan dan tanpa gejala jelas pada tahap awal. Oleh karena itu, banyak anak muda yang merasa sehat padahal tubuhnya sedang ‘memburuk secara senyap’.
Begitu gejala muncul, penyakit sudah memasuki tahap kronis dan sulit ditangani.