Suku Dawan di Tanah Timor: Warisan Budaya, Nilai Tradisi, dan Identitas yang Tetap Lestari

Kamis 16-10-2025,17:54 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

Pemimpin adat berperan penting dalam menjaga keseimbangan sosial—mengatur pernikahan, pembagian lahan, hingga menyelesaikan sengketa antarwarga.

Secara ekonomi, masyarakat Dawan mengandalkan pertanian lahan kering. Tanaman seperti jagung, ubi, sorgum, dan kacang-kacangan menjadi makanan pokok utama. Jagung bahkan dianggap sebagai simbol kehidupan karena menjadi hasil bumi paling berharga di tanah Timor.

Selain bertani, mereka juga beternak sapi dan kambing sebagai sumber penghidupan tambahan.

BACA JUGA:Resep Praktis Udang & Ayam Saus Tiram, Masakan Rumahan yang Lezat

Kepercayaan dan Tradisi Adat

Sebelum masuknya agama-agama besar, masyarakat Dawan menganut kepercayaan animisme dan dinamisme, yang menekankan hubungan harmonis antara manusia, alam, dan roh leluhur.

Dalam sistem kepercayaannya dikenal dua entitas penting: Uis Neno (dewa langit) dan Uis Afu (dewa bumi). Hingga saat ini, sebagian masyarakat masih menjaga tradisi penghormatan kepada leluhur, meski sebagian besar telah memeluk agama Kristen sejak abad ke-17.

Salah satu tradisi terkenal adalah Upacara Pah Meto, yaitu ritual syukur pasca panen jagung, serta Natoni, pidato adat dengan gaya bahasa kias yang sarat nilai moral dan filosofi kehidupan.

Peran dalam Sejarah dan Kehidupan Modern

Suku Dawan dikenal sebagai masyarakat yang tangguh dan memiliki jiwa perlawanan tinggi. Pada masa penjajahan Portugis dan Belanda, mereka beberapa kali melakukan perlawanan demi mempertahankan tanah leluhur.

BACA JUGA:Cara Membuat Chicken Katsu Simple, Sebuah Cita Rasa Autentik Masakan Jepang

Semangat juang ini terus diwariskan kepada generasi berikutnya. Kini, banyak tokoh dari Suku Dawan berperan aktif dalam bidang pendidikan, kebudayaan, hingga politik, ikut mendorong pembangunan dan kemajuan Nusa Tenggara Timur.

Pelestarian Budaya di Tengah Perubahan Zaman

Arus modernisasi dan globalisasi membuat sebagian tradisi Dawan mulai berkurang. Namun, berbagai upaya pelestarian terus digalakkan, seperti penyelenggaraan festival budaya Timor, pengembangan tenun ikat tradisional, hingga dokumentasi bahasa Dawan melalui media digital.

Melalui pendidikan dan kegiatan budaya, generasi muda diajak untuk tetap mengenal serta mencintai akar leluhur mereka. Dengan demikian, warisan Suku Dawan tidak hanya bertahan, tetapi juga menjadi bagian penting dari kekayaan budaya Indonesia yang patut dibanggakan.

Kategori :