Sejarah Tari Katrili: Jejak Akulturasi Budaya Eropa dan Nusantara di Nusa Tenggara Timur!

Selasa 14-10-2025,09:20 WIB
Reporter : Lia
Editor : Almi

Karena biasanya dibawakan berpasangan, tarian ini juga menjadi simbol keharmonisan dan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan.

Dalam konteks masyarakat NTT, Tari Katrili lebih dari sekadar hiburan. Ia menjadi media sosial untuk mempererat hubungan antarwarga dan memperkuat nilai-nilai gotong royong.

Setiap gerak dalam tarian ini mengandung simbol tertentu, seperti penghormatan, keakraban, dan rasa syukur terhadap kehidupan.

Ciri Khas Gerak dan Iringan Musik

BACA JUGA:Sejarah Danau Rayo: Pesona Alam dan Legenda yang Tersembunyi di Jambi!

Gerak Tari Katrili menonjolkan langkah-langkah berirama yang diatur secara berpasangan dan berkelompok.

Biasanya terdiri dari empat pasang penari atau lebih yang bergerak dalam formasi melingkar atau saling berhadapan.

Gerakannya lembut, teratur, dan penuh ekspresi kegembiraan. Penari pria dan wanita saling berinteraksi melalui gerak tangan, ayunan kaki, serta putaran yang menggambarkan keanggunan sekaligus kesopanan.

Musik pengiringnya umumnya menggunakan alat musik tradisional yang dipadukan dengan alat musik Barat seperti biola dan gitar.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Puncak Mahameru, Atap Langit Jawa dan Legenda yang Mengiringinya!

Irama musiknya cepat namun teratur, menambah semangat dalam setiap gerakan penari. Lagu-lagu pengiring biasanya bertema kebahagiaan, cinta, dan persahabatan, menciptakan suasana hangat di antara para penonton.

Busana dan Tata Rias

Busana yang digunakan dalam Tari Katrili juga menjadi daya tarik tersendiri. Penari pria biasanya mengenakan kemeja putih, celana panjang, dan topi khas bergaya Eropa.

Sementara penari wanita memakai gaun panjang dengan motif cerah dan hiasan kepala yang indah. Paduan busana ini mencerminkan percampuran budaya Barat dan lokal yang unik.

BACA JUGA:Memahami Sejarah Istana Siak Sri Indrapura: Jejak Kemegahan Kerajaan Melayu di Riau!

Tata riasnya tidak terlalu mencolok, namun tetap memperhatikan keanggunan dan kerapian. Hal ini memperkuat kesan sopan dan berwibawa yang menjadi ciri utama tarian ini.

Kategori :