Gunung ini dipercaya sebagai tempat suci yang menyimpan kekuatan spiritual besar.
Bahkan hingga sekarang, beberapa warga masih melakukan ritual tradisional di kaki gunung untuk memohon keselamatan dan hasil panen yang melimpah.
BACA JUGA:Misteri Makam Gunung Lawu: Jejak Spiritual di Puncak Tertinggi Jawa yang Dipenuhi Nilai Sejarah
Legenda dan Misteri Gunung Kembar
Dua puncak Gunung Lewotobi—Laki-laki dan Perempuan—memiliki kisah legenda yang sangat terkenal di kalangan masyarakat Flores.
Konon, gunung kembar ini dahulu merupakan sepasang suami istri yang dikutuk menjadi gunung karena sering bertengkar.
Menurut cerita rakyat setempat, Gunung Lewotobi Laki-laki menggambarkan sosok suami yang keras dan penuh amarah, sedangkan Gunung Lewotobi Perempuan melambangkan istri yang sabar dan setia.
Ketika gunung laki-laki meletus, masyarakat percaya itu adalah pertanda sang suami sedang marah.
Namun bila yang menunjukkan aktivitas justru gunung perempuan, maka dipercaya sang istri sedang bersedih atau menegur suaminya.
Kepercayaan ini membuat warga sekitar selalu memperhatikan tanda-tanda alam dari kedua puncak tersebut.
Suara gemuruh, letupan kecil, hingga awan panas dianggap sebagai pesan dari alam yang harus dihormati.
Ritual dan Kepercayaan Lokal
Sebelum gunung menunjukkan aktivitas vulkanik yang tinggi, masyarakat adat di sekitar Lewotobi biasanya mengadakan upacara adat bernama “Soge Lewotobi”.
Ritual ini dilakukan dengan mempersembahkan hasil bumi, hewan ternak, dan doa bersama untuk menenangkan “roh penjaga” gunung.
Para tetua adat berperan penting dalam upacara ini.