Banyak wisatawan domestik maupun mancanegara yang datang untuk melihat keindahan arsitekturnya, merasakan nuansa spiritualnya, sekaligus mempelajari sejarah panjang komunitas Tionghoa di Semarang.
Dengan demikian, Tay Kak Sie bukan hanya tempat peribadatan, tetapi juga jembatan budaya yang mempererat hubungan antar etnis.
Tay Kak Sie di Masa Kini
BACA JUGA:Handphone Baru dengan Chip AI yang Bisa Baca Kebiasaan Pemiliknya
Hingga kini, Kelenteng Tay Kak Sie masih terawat dengan baik dan terus aktif digunakan. Pengurus kelenteng beserta komunitas Tionghoa setempat berperan besar dalam menjaga kelestariannya.
Meski zaman telah berubah dan modernisasi terus berlangsung, Tay Kak Sie tetap menjadi simbol penting yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini.
Selain sebagai tempat ritual keagamaan, kelenteng ini kini juga dipandang sebagai warisan sejarah yang berharga.
Pemerintah Kota Semarang mendukung upaya pelestarian dengan menjadikannya bagian dari destinasi wisata heritage di kawasan Pecinan.
Kehadirannya membuktikan bahwa nilai-nilai tradisi, spiritualitas, dan kebersamaan masih dapat hidup berdampingan dengan perkembangan zaman.