Pulau Mansinam sendiri kini menjadi destinasi wisata religi yang ramai dikunjungi, baik oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.
Pemerintah daerah bersama gereja-gereja di Papua juga berupaya menjaga keaslian dan kesakralan Batu Injil.
Mereka sadar bahwa batu ini bukan sekadar objek wisata, melainkan monumen sejarah yang menjadi bagian dari identitas masyarakat Papua.
Batu Injil dalam Identitas Papua
BACA JUGA:Yuk Kenalan Lagi dengan Membatik, Tradisi Panjang yang Sarat Nilai Lebih dari Sekadar Seni
Batu Injil mengajarkan bahwa sejarah Papua bukan hanya tentang peperangan atau kolonialisme, tetapi juga tentang pertemuan peradaban yang membawa pengaruh besar dalam kehidupan masyarakat.
Dari Batu Injil, masyarakat Papua belajar bahwa iman dan budaya bisa berjalan beriringan. Generasi muda Papua kini diajak untuk tidak melupakan sejarah tersebut.
Batu Injil menjadi simbol bahwa perjalanan panjang Papua menuju masa depan tidak lepas dari akar sejarah dan nilai spiritual yang ditanamkan sejak abad ke-19.