Batu tersebut menjadi simbol perubahan peradaban, karena melalui penyebaran Injil, masyarakat setempat mulai mengenal pendidikan, kesehatan modern, dan tata kehidupan baru.
Misi Kristen tidak hanya sebatas ajaran agama, tetapi juga membawa dampak besar dalam bidang sosial.
Sekolah-sekolah didirikan untuk mengajarkan baca tulis, rumah sakit dibangun untuk memberikan pelayanan kesehatan, dan hubungan dengan dunia luar mulai terjalin lebih erat.
Batu Injil menjadi saksi dari lahirnya generasi Papua yang mengenal dunia modern tanpa meninggalkan identitas budaya mereka.
BACA JUGA:Sejarah Tugu Keris: Simbol Identitas Budaya dan Warisan Leluhur Nusantara!
Makna Religius dan Sejarah
Bagi umat Kristen, Batu Injil memiliki makna religius yang sangat kuat. Lokasi ini dianggap suci karena menjadi tempat pertama kali firman Tuhan diberitakan di tanah Papua.
Tidak heran jika setiap tanggal 5 Februari, ribuan orang dari berbagai penjuru Papua berkumpul di Mansinam untuk merayakan Hari Pekabaran Injil.
Perayaan ini bukan hanya ritual keagamaan, tetapi juga perayaan identitas dan sejarah.
Batu Injil menjadi pusat perhatian, tempat orang berdoa, bernyanyi, dan merenungkan bagaimana perjalanan iman telah mengubah wajah Papua.
Peristiwa ini bahkan mendapat perhatian nasional, karena menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan sejarah agama di Indonesia.
Situs Sejarah yang Dijaga
Kini, Batu Injil telah ditetapkan sebagai salah satu situs sejarah yang dijaga dan dirawat oleh pemerintah serta masyarakat setempat.
Di sekitar area tersebut dibangun fasilitas untuk mempermudah para peziarah dan wisatawan yang ingin melihat langsung simbol sejarah ini.
BACA JUGA:Sejarah Suku Dawan, Asal Usul, Tradisi dan Identitas Budaya Masyarakat Timor!