Sejarah Upacara Adat Maluku: Makna, Ragam Tradisi, dan Upaya Pelestariannya!

Senin 08-09-2025,12:59 WIB
Reporter : Lia
Editor : Almi

Nilai-nilai tersebut membuat upacara adat tidak sekadar dipandang sebagai acara ritual, melainkan juga menjadi simbol identitas budaya masyarakat Maluku.

Ragam Upacara Adat Maluku

1. Upacara Cakalele

Cakalele adalah tarian perang khas Maluku yang biasanya dilakukan untuk menyambut tamu kehormatan atau memperingati peristiwa penting.

BACA JUGA:Ayo Ungkap Cerita Perang Dingin yang Mewarnai Sejarah Nusantara

Gerakan tarian ini gagah dan penuh semangat, menggambarkan keberanian serta kekuatan masyarakat Maluku.

Dalam perkembangannya, Cakalele menjadi bagian dari upacara adat yang menggambarkan semangat menjaga tanah air dan kebersamaan.

Kostum yang digunakan pun khas, dengan dominasi warna merah dan kuning yang melambangkan keberanian serta kejayaan.

2. Upacara Pela Gandong

Pela Gandong adalah tradisi persaudaraan antar-negeri (desa adat) di Maluku.

BACA JUGA:Yuk Dengarkan Kembali Tradisi Lisan yang Hampir Hilang tapi Masih Tetap Hidup

Sejarahnya, hubungan Pela terbentuk dari sumpah setia antar-negeri yang sering kali dilandasi oleh pengalaman sejarah, seperti peperangan, perkawinan, atau perjanjian bersama.

Sementara Gandong bermakna ikatan darah atau saudara kandung.

Upacara Pela Gandong bukan sekadar ritual, tetapi juga simbol persatuan dan solidaritas. Dalam konteks sejarah, tradisi ini mampu meredam konflik dan menjaga harmoni antarwarga.

Bahkan hingga kini, Pela Gandong masih dijalankan untuk mempererat hubungan sosial dan mengingatkan masyarakat akan pentingnya persaudaraan di tengah perbedaan.

BACA JUGA:Yuk Intip Fakta Menarik Lumbung Padi yang Dulu Jadi Lambang Kemakmuran dan Kuasa

Kategori :