Sejarah Monumen Dharma Yudha Mandala: Jejak Perjuangan Rakyat Ende dalam Menjaga Keutuhan NKRI!

Minggu 31-08-2025,14:35 WIB
Reporter : Lia
Editor : Almi

Proses Pembangunan dan Peresmian

Pembangunan Monumen Dharma Yudha Mandala dilaksanakan atas prakarsa pemerintah daerah bersama TNI.

Khususnya Kodim 1602 Ende, yang memiliki keterkaitan langsung dengan sejarah perjuangan di wilayah tersebut.

Monumen ini didirikan pada akhir dekade 1980-an dan diresmikan pada 1 Maret 1988 oleh Jenderal Try Sutrisno, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad).

BACA JUGA:Ketika Sejarah Indonesia Nyaris Punah: Kisah Pemberontakan yang Terlupakan

Peresmian monumen ini menandai babak baru dalam upaya melestarikan sejarah perjuangan masyarakat Ende.

Selain menjadi simbol penghormatan, monumen ini juga berfungsi sebagai sarana pendidikan sejarah bagi generasi muda, agar mereka tidak melupakan jasa para pendahulu.

Arsitektur dan Simbolisme

Monumen Dharma Yudha Mandala memiliki desain arsitektur yang sarat makna.

Di bagian tengah berdiri patung seorang prajurit TNI dengan senjata, melambangkan kesiapsiagaan dalam mempertahankan tanah air.

BACA JUGA:Danau Lau Kawar: Kisah Mistis dan Sejarah Desa yang Hilang di Lereng Gunung Sinabun

Patung ini merepresentasikan semangat juang prajurit sekaligus rakyat Ende yang bersatu menghadapi ancaman terhadap kedaulatan bangsa.

Selain patung prajurit, di area monumen terdapat dinding relief yang menggambarkan kisah perjuangan rakyat Ende, mulai dari masa penjajahan Belanda, pendudukan Jepang, hingga masa mempertahankan kemerdekaan.

Relief ini menjadi media visual yang bercerita tanpa kata-kata, sehingga pengunjung dapat memahami secara langsung bagaimana beratnya perjuangan masa lalu.

Monumen ini dibangun di sebuah lapangan luas yang juga kerap digunakan sebagai tempat upacara dan kegiatan kenegaraan.

BACA JUGA: Trikora dan Irian Barat: Strategi Besar Indonesia Mengakhiri Penjajahan Belanda di Tanah Papua

Kategori :