BACA JUGA:Benarkah Sejarah Itu Penuh Rekayasa Para Pemenang?
Rangkaian Prosesi Tabuik
Upacara Tabuik memiliki beberapa tahap penting yang dilakukan mulai 1 hingga 10 Muharam:
Mambiak Tanah (1 Muharam)
Dua kelompok, Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang, mengambil tanah dari sungai berbeda. Tanah tersebut kemudian diletakkan dalam daraga, semacam pagar segi empat yang melambangkan makam Husain.
Manabang Batang Pisang (5 Muharam)
Seorang pria berpakaian pencak silat menebang pohon pisang dengan satu tebasan. Prosesi ini melambangkan semangat menegakkan keadilan atas wafatnya Husain.
Maatam (7 Muharam)
Setelah salat Zuhur, keluarga Tabuik melakukan prosesi berkabung dengan mengenakan atribut khusus, seperti serban dan pedang, sebagai tanda penyesalan.
BACA JUGA:Sejarah Majapahit Tak Pernah Lengkap, Ini Alasannya
BACA JUGA:Suku Aru dan Warisan Bahari: Menyingkap Sejarah Peradaban Tua di Ujung Timur Nusantara
Maarak Panja (7 Muharam)
Arak-arakan ini menampilkan simbol jari-jari Husain yang terpotong, disertai hoyak tabuik lenong, yakni tabuik kecil yang digoyangkan sambil diiringi tabuhan gandang tasa.
Maarak Saroban (8 Muharam)
Serban milik Husain diarak sore hari dengan sorakan dan tarian khas Pariaman.
Tabuik Naik Pangkat (10 Muharam, dini hari)