Menelusuri Danau Tamblingan: Warisan Alam Bali yang Sarat Cerita Mistis dan Spiritualita

Rabu 23-07-2025,18:54 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Di kaki Gunung Lesung bagian utara, tersembunyi sebuah danau alami bernama Danau Tamblingan yang menyimpan keindahan alam sekaligus kekayaan spiritual.

Terletak di Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali, danau ini merupakan salah satu dari tiga danau kembar di area tersebut, bersama Danau Buyan dan Danau Beratan.

Asal-usul Nama

Nama “Tamblingan” dipercaya berasal dari Bahasa Bali Kuno: “tamba” yang berarti obat, dan “eling” yang berarti kesadaran spiritual.

Konon, warga desa sekitar pernah mengalami wabah penyakit, lalu seorang pertapa menggunakan air dari danau tersebut sebagai obat spiritual.

BACA JUGA:Sejarah Gunung Papandayan: Jejak Vulkanik dan Warisan Alam Garut!

BACA JUGA:Sejarah Gunung Mega: Jejak Alam dan Nilai Sakral di Tanah Papua Barat!

BACA JUGA:Menyikapi Sejarah Gunung Guntur: Jejak Vulkanik dan Budaya di Tanah Priangan!

Setelah sejumlah penduduk sembuh, danau pun dinamai sebagai penghormatan terhadap makna penyembuhan itu.

Warisan Budaya dan Sejarah

Sejak abad ke-10 hingga ke-14 M, kawasan Danau Tamblingan telah menjadi pusat pemukiman dan ritual spiritual. Prasasti kuno serta peninggalan arkeologi membuktikan keberadaan aktivitas religius di sana.

Beberapa pura penting seperti Pura Dalem Tamblingan, Pura Gubug, dan Pura Ulun Danu Tamblingan berdiri di pinggir danau, menjadi saksi bisu spiritualitas Hindu Bali kuno.

Tradisi Bali Aga dan Ritual Sakral

Warga dari empat desa Bali Aga yang menjaga tradisi leluhur masih rutin melaksanakan ritual seperti melasti, mekiyis, atau pakelem.

Mereka memuja Dewa Wisnu sebagai pelindung kehidupan air, dan melakukan upacara-upacara adat di tepi danau sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan alam.

Kategori :