Sejarah Gunung Papandayan: Jejak Vulkanik dan Warisan Alam Garut!
PAGARALAMPOS.COM - Gunung Papandayan, sebuah gunung berapi aktif yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Bukkan hanya dikenal karena keindahan kawah dan padang edelweissnya, tetapi juga menyimpan sejarah geologi dan budaya yang menarik.
Dengan ketinggian sekitar 2.665 meter di atas permukaan laut, Papandayan telah menjadi saksi bisu perubahan alam dan kehidupan masyarakat sekitarnya selama berabad-abad.
Letusan Besar 1772: Titik Balik Sejarah
Salah satu peristiwa paling bersejarah yang berkaitan dengan Gunung Papandayan terjadi pada tanggal 11 Agustus 1772.
Letusan dahsyat yang terjadi saat itu mengubah lanskap wilayah sekitarnya secara drastis.
Menurut catatan Belanda, letusan ini mengakibatkan runtuhnya sebagian besar sisi timur gunung, menciptakan kawah besar dan mengubur sekitar 40 desa.
Diperkirakan lebih dari 3.000 orang menjadi korban. Letusan tahun 1772 dianggap sebagai salah satu bencana vulkanik paling mematikan dalam sejarah Indonesia.
Awan panas dan aliran lahar yang menghancurkan kehidupan pertanian di sekitar kaki gunung memaksa penduduk untuk mengungsi dan meninggalkan wilayah yang terkena dampak.
Peristiwa ini juga memberikan pelajaran penting mengenai kekuatan alam dan perlunya mitigasi bencana di wilayah rawan gunung berapi.
Asal Usul Nama “Papandayan”
Nama "Papandayan" berasal dari kata dalam bahasa Sunda, yaitu panday atau pandayan, yang berarti tukang besi atau tempat menempa logam.
Konon, bentuk gunung yang menyerupai peralatan pandai besi menjadi inspirasi penamaan ini.
Beberapa versi cerita rakyat menyebutkan bahwa suara gemuruh dari kawah gunung terdengar seperti palu menempa besi, memperkuat kaitan nama tersebut dengan dunia pandai besi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
