Cegah Karhutla, BPBD Operasi Modifikasi Cuaca di OKI

Selasa 15-07-2025,18:08 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Gusti

PAGARALAMPOS.COM – Mengantisipasi ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di musim kemarau tahun ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengintensifkan langkah pencegahan melalui Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). Operasi ini difokuskan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang dikenal sebagai wilayah rawan Karhutla, khususnya di kawasan gambut.

Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, Iqbal Alisyahbana, mengatakan bahwa operasi tersebut merupakan bagian dari bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan telah berlangsung sejak Minggu, 13 Juli 2025 hingga dijadwalkan selesai pada Kamis, 17 Juli 2025.

“Wilayah OKI memiliki potensi besar memunculkan kabut asap jika lahan gambutnya terbakar. Karena itu, kami minta agar titik penyemaian awan difokuskan ke sana,” ujar Iqbal, Selasa (15/7).

Iqbal menjelaskan bahwa pemilihan lokasi operasi berdasarkan pemetaan potensi bibit awan. Dari pantauan terkini, OKI menjadi daerah dengan peluang hujan terbesar, sehingga paling memungkinkan untuk dilakukan penyemaian garam guna memicu hujan buatan. “Jika dibiarkan terbakar, asap dari OKI bisa berdampak hingga ke Palembang dan sekitarnya. Maka pembasahan dini ini sangat penting,” tambahnya.

BACA JUGA:Sumsel Wasapada Karhutla, Terekam 169 Hotspot Sepanjang Juni

BACA JUGA:Atasi Bencana Karhutla, Pemprov Sumsel Siapkan Helikopter Water Bombing

Selain OKI, operasi juga terbuka untuk wilayah lain seperti Musi Banyuasin (Muba), Banyuasin, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), dan Muara Enim, tergantung pada kondisi awan yang memungkinkan dilakukan modifikasi cuaca.

Selama lima hari pelaksanaan OMC, tim telah melakukan empat sorti penerbangan. Tiga sorti dilakukan di wilayah OKI, sementara satu sorti lainnya dilakukan di Banyuasin. Dalam setiap sorti, pesawat membawa sekitar 800 kilogram garam untuk disemai ke awan.

“Total 3.200 kilogram garam telah disemai hingga 14 Juli. Jika bibit awan masih mendukung, kami sudah mengajukan permintaan ke BNPB agar operasi ini bisa diperpanjang,” ungkap Iqbal.

Ia menambahkan bahwa BPBD Sumsel akan terus bersiaga hingga akhir November 2025, bertepatan dengan berakhirnya musim kemarau. Upaya pencegahan Karhutla akan terus dimaksimalkan melalui pemantauan hotspot dan koordinasi dengan tim darat. 

Kategori :