Namun sejak awal tahun 2000-an, kawasan ini mulai dikembangkan sebagai destinasi wisata, dengan penambahan fasilitas dan infrastruktur yang mendukung kenyamanan pengunjung.
Selain aktivitas seperti berenang dan bermain pasir, wisatawan juga dapat menikmati pemandangan gugusan karang yang mengelilingi pantai.
Momen matahari terbenam di Krakal menjadi waktu favorit banyak orang untuk menikmati keindahan senja yang romantis dan damai.
Cerita Budaya dan Mitos Lokal
Tak hanya alamnya, Pantai Krakal juga kaya akan cerita rakyat dan mitos yang hidup dalam tradisi masyarakat setempat.
BACA JUGA:Sejarah Gunung Mega: Jejak Alam dan Nilai Sakral di Tanah Papua Barat!
BACA JUGA:Menyikapi Sejarah Gunung Guntur: Jejak Vulkanik dan Budaya di Tanah Priangan!
Salah satu legenda paling terkenal adalah kisah Nyi Roro Kidul, penguasa laut selatan, yang dipercaya sering singgah di pantai ini.
Beberapa warga setempat meyakini adanya “penjaga laut” yang menjaga perairan Pantai Krakal, sehingga ritual adat berupa persembahan atau sesaji masih sering dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap kekuatan alam tersebut.
Pelestarian Lingkungan dan Kesadaran Ekowisata
Seiring dengan meningkatnya jumlah pengunjung, kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan di Pantai Krakal pun semakin berkembang.
Pemerintah daerah bersama komunitas lingkungan aktif melakukan berbagai upaya konservasi.
BACA JUGA:Menyikapi Sejarah Gunung Binaiya: Jejak Alam dan Budaya di Tanah Seram!
BACA JUGA:Sejarah Gunung Kembar: Antara Legenda, Keindahan, dan Jejak Alam!
Upaya tersebut mencakup pembatasan pembangunan di sekitar pantai, edukasi pengunjung tentang pentingnya menjaga alam, serta kegiatan seperti penanaman mangrove dan perlindungan terumbu karang agar ekosistem tetap terjaga.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Pantai Krakal tidak hanya menjadi destinasi wisata yang indah, tetapi juga tetap lestari dan bisa dinikmati oleh generasi mendatang.