Pemkot PGA

Menyikapi Sejarah Gunung Binaiya: Jejak Alam dan Budaya di Tanah Seram!

Menyikapi Sejarah Gunung Binaiya: Jejak Alam dan Budaya di Tanah Seram!

Menyikapi Sejarah Gunung Binaiya: Jejak Alam dan Budaya di Tanah Seram!-net: foto-

PAGARALAMPOS.COM - Gunung Binaiya, berdiri megah di Pulau Seram, Maluku, merupakan titik tertinggi di kawasan Wallacea dan bagian dari Taman Nasional Manusela.

Dengan ketinggian sekitar 3.027 meter di atas permukaan laut, gunung ini bukan hanya menjadi primadona bagi para pendaki.

Tetapi juga menyimpan sejarah geologi, budaya, dan spiritualitas masyarakat lokal yang begitu dalam.

Asal Usul dan Sejarah Geologi

BACA JUGA:Begini Mitos Aji Saka Sang Pencipta Kerajaan Medang Kamulan Penakluk Dewata Cengkar

Gunung Binaiya terbentuk dari aktivitas tektonik yang intens di wilayah pertemuan Lempeng Eurasia, Lempeng Australia, dan Lempeng Pasifik.

Proses geologi yang panjang ini menciptakan kontur pegunungan yang curam dan lembah-lembah yang terjal di sekitarnya.

Binaiya bukanlah gunung berapi, melainkan bagian dari rangkaian pegunungan non-vulkanik yang unik di Indonesia.

Struktur batuannya yang didominasi oleh batuan sedimen dan metamorf menunjukkan jejak masa lalu bumi yang penuh dinamika.

Keberadaan Gunung Binaiya dalam kawasan Wallacea menjadikannya habitat penting bagi flora dan fauna endemik.

BACA JUGA:Sejarah Suku Asmat: Jejak Budaya dari Tanah Papua!

Wilayah ini menjadi saksi evolusi spesies langka, termasuk burung kakatua seram dan kanguru pohon.

Sejak lama, gunung ini telah menjadi laboratorium alam bagi para ilmuwan yang meneliti keanekaragaman hayati Indonesia Timur.

Makna Budaya dalam Kehidupan Masyarakat Seram

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait