Suku Mongondow: Melacak Akar Budaya Kuno dari Bolaang Mongondow

Selasa 01-07-2025,10:59 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Suku Kluet: Asal Usul, Budaya, dan Perannya dalam Keberagaman Aceh Selatan!

Desain Arsitektur

Benteng ini dibangun menggunakan material batu kapur, bata merah, dan campuran semen tradisional.

Bentuk bangunannya persegi dengan beberapa menara pengawas di sudut-sudutnya. Dinding benteng dibuat tebal dan kokoh untuk menahan serangan senjata berat seperti meriam.

Meski kini sebagian besar struktur sudah runtuh dan tertutup oleh tumbuhan liar, sisa pondasi dan tembok masih bisa ditemukan di area Toboali Lama dekat pantai. Penemuan meriam tua di sekitar lokasi semakin menguatkan fungsi benteng sebagai pusat pertahanan penting di masa lalu.

Pengaruh Benteng Terhadap Masyarakat

Keberadaan Benteng Toboali juga berdampak besar pada kehidupan sosial masyarakat sekitar.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Bukit Zaitun: Titik Suci dalam Lintasan Waktu!

BACA JUGA:Sejarah Rumah Adat Maluku Utara: Sasadu, Simbol Persatuan dan Kearifan Lokal Masyarakat Sahu!

Sistem kerja tambang yang diterapkan oleh Belanda menciptakan stratifikasi sosial baru, dengan penduduk lokal sering kali menempati posisi kelas pekerja rendah.

Meski demikian, semangat perlawanan terhadap penjajahan juga muncul di kalangan masyarakat.

Terdapat kisah lisan tentang aksi protes dan pembangkangan yang dilakukan oleh pekerja tambang maupun tokoh lokal dalam menentang ketidakadilan kolonial.

Masa Pasca Kemerdekaan dan Kondisi Kini

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, fungsi militer Benteng Toboali berakhir dan lokasi ini perlahan ditinggalkan.

Bangunan mulai rusak karena minimnya perawatan, sementara masyarakat lebih memilih membangun pemukiman di tempat lain yang lebih modern.

Namun, meskipun fisiknya memudar, Benteng Toboali tetap menjadi simbol perjuangan dan keteguhan masyarakat Bangka dalam mempertahankan identitas dan sejarah mereka.

Kategori :