Jika kram disertai dengan perubahan pada pola buang air besar, seperti diare atau sembelit.
bisa jadi ini merupakan gejala sindrom iritasi usus besar (IBS), infeksi saluran cerna, atau intoleransi makanan.
5. Mual dan Muntah
Kram perut yang disertai mual atau muntah bisa menunjukkan gangguan pencernaan yang lebih serius, seperti keracunan makanan atau infeksi lambung.
6. Demam
Apabila disertai demam, bisa jadi tubuh sedang melawan infeksi di saluran pencernaan.
misalnya akibat bakteri atau virus. Dalam kasus ini, penanganan medis mungkin diperlukan.
7. Kram Saat Menstruasi
BACA JUGA:Sejarah Bukit Wairinding: Jejak Budaya, Keindahan Alam, dan Warisan Leluhur di Tanah Sumba Timur!
Pada wanita, kram perut bagian bawah menjelang atau selama menstruasi merupakan hal umum.
Namun, jika rasa sakit sangat hebat atau berlangsung terlalu lama, bisa mengindikasikan kondisi seperti endometriosis atau kista ovarium.
Kapan Harus ke Dokter?
Meski kram perut sering kali ringan dan bisa sembuh sendiri, Anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami:
- Nyeri perut yang berlangsung lebih dari dua hari.
- Rasa sakit yang semakin parah atau menyebar.
- Muntah berulang atau tidak bisa makan/minum.
- Tinja berdarah atau berwarna hitam.
- Demam tinggi yang tidak turun.
Kram yang mengganggu tidur atau aktivitas harian.
Cara Mengatasi Kram Perut Ringan
Jika kram perut tergolong ringan dan tidak disertai gejala berbahaya, Anda bisa mencoba langkah berikut: