PAGARALAMPOS.COM - Di tengah hamparan hijau Provinsi Aceh, berdiri kokoh sebuah monumen bersejarah yang menjadi saksi bisu semangat perjuangan dan solidaritas rakyat Aceh dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Monumen itu dikenal dengan nama Monumen Seulawah, yang terletak di kawasan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, tidak jauh dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda.
Di balik fisiknya yang sederhana namun gagah, tersimpan kisah perjuangan, kebanggaan, dan pengorbanan luar biasa dari masyarakat Aceh yang patut dikenang sepanjang masa.
Asal-Usul Nama “Seulawah”
BACA JUGA:Sejarah Patung Titi Banda: Legenda Ramayana yang Menjadi Ikon Budaya di Gerbang Kota Denpasar!
Nama “Seulawah” diambil dari Gunung Seulawah Agam, salah satu gunung berapi terkenal di Aceh.
Dalam bahasa Aceh, “Seulawah” berarti “sebuah piring besar”, merujuk pada bentuk datar gunung tersebut yang mirip piring raksasa.
Namun dalam konteks sejarah monumen ini, “Seulawah” bukan sekadar nama tempat, melainkan juga nama dari sebuah pesawat bersejarah:
RI-001 Seulawah pesawat pertama milik Republik Indonesia yang dibeli dari sumbangan rakyat Aceh.
Latar Belakang Sejarah
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Patung Reog Ponorogo: Simbol Identitas Budaya dan Kebanggaan Masyarakat!
Monumen Seulawah dibangun untuk mengenang pembelian pesawat Dakota DC-3 RI-001 Seulawah pada tahun 1948. Saat itu, Republik Indonesia sedang menghadapi agresi militer Belanda yang kedua.
Keadaan sangat genting karena blokade yang dilakukan Belanda membuat pemerintah pusat kekurangan sarana transportasi, terutama untuk komunikasi dan diplomasi ke luar negeri.
Dalam situasi kritis tersebut, pemerintah Indonesia melalui perwakilan militernya di Aceh menggalang bantuan dari rakyat setempat.