Menelusuri Sejarah Jembatan Barelang: Simbol Kemajuan Batam yang Mendunia!

Kamis 05-06-2025,19:02 WIB
Reporter : Lia
Editor : Almi

Jembatan Ali Haji – Menghubungkan Nipah dan Setoko, sepanjang 270 meter, juga berdesain girder.

Jembatan Sultan Zainal Abidin – Menghubungkan Setoko dan Rempang, sepanjang 365 meter dengan desain cantilever.

Jembatan Tuanku Tambusai – Menghubungkan Rempang dan Galang, dengan panjang sekitar 385 meter.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Gedung Juang Tambun: Saksi Bisu Perjuangan Rakyat Bekasi!

Jembatan Raja Kecik – Menghubungkan Galang dan Galang Baru, memiliki panjang 180 meter.

Masing-masing jembatan dinamai berdasarkan tokoh Melayu yang memiliki peran penting dalam sejarah kawasan Riau dan sekitarnya, sebagai penghormatan terhadap akar budaya lokal.

Dari Infrastruktur Menjadi Destinasi Wisata

Awalnya dibangun sebagai jalur penghubung industri dan logistik, kini Jembatan Barelang juga menjadi destinasi wisata utama.

Keindahan arsitektur jembatan yang berpadu dengan panorama laut dan pulau-pulau kecil menjadikannya favorit wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

Banyak pengunjung datang hanya untuk menikmati matahari terbenam dari atas jembatan atau berfoto dengan latar belakang Jembatan Tengku Fisabilillah.

Di sekitar jembatan juga berkembang berbagai fasilitas penunjang wisata seperti warung makan, area memancing, hingga lokasi untuk berkemah dan piknik.

BACA JUGA:Sejarah Pantai Toronipa: Jejak Alam dan Budaya di Pesisir Sulawesi Tenggara!

Jembatan ini pun kerap menjadi lokasi syuting film, video musik, dan bahkan prewedding.

Warisan Habibie dan Masa Depan Barelang

Ia tidak hanya melihat pembangunan sebagai proyek fisik, tapi juga sebagai proses pemberdayaan anak bangsa.

Hingga hari ini, Jembatan Barelang menjadi bukti bahwa mimpi besar bisa diwujudkan dengan semangat dan kerja keras.

Kategori :