Sejarah Makam Sultan Baabullah: Jejak Sang Penguasa Lautan di Tanah Ternate!

Rabu 28-05-2025,15:21 WIB
Reporter : Lia
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Di jantung kota Ternate, Maluku Utara, berdiri sebuah situs bersejarah yang menjadi saksi bisu kejayaan masa lampau Makam Sultan Baabullah.

Tempat peristirahatan terakhir seorang pemimpin besar ini bukan hanya menjadi bagian penting dari warisan budaya lokal, tapi juga simbol perlawanan terhadap kolonialisme di tanah Nusantara.

Makam ini berada di Kelurahan Foramadiahi, Kecamatan Pulau Ternate, sekitar 10 km dari pusat kota.

Letaknya yang berada di perbukitan menawarkan pemandangan menakjubkan ke arah laut dan gunung, seolah menggambarkan kejayaan sang sultan yang dikenal sebagai "Penguasa 72 Negeri di Timur".

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Rumah Gadang Nagari Andiang: Warisan Budaya Minangkabau yang Sarat Makna!

Siapakah Sultan Baabullah?

Sultan Baabullah Datu Syah adalah penguasa Kesultanan Ternate ke-24, yang memerintah dari tahun 1570 hingga 1583.

Ia adalah putra dari Sultan Khairun Jamil, seorang sultan yang gugur akibat pengkhianatan bangsa Portugis.

Kematian ayahandanya menjadi titik balik penting dalam sejarah perlawanan terhadap penjajahan Eropa di wilayah timur Nusantara.

Setelah naik takhta, Sultan Baabullah tidak hanya meneruskan pemerintahan ayahnya, tetapi juga memimpin perlawanan besar-besaran terhadap Portugis.

Pada tahun 1575, ia berhasil mengusir Portugis dari Benteng São João Batista di Ternate—sebuah prestasi yang sangat langka di masa kolonialisme awal.

BACA JUGA:Sejarah Rumah Gadang Tan Malaka: Warisan Budaya dan Jejak Seorang Tokoh Bangsa!

Kemenangan ini membuat Kesultanan Ternate mencapai puncak kejayaan, dengan pengaruh kekuasaan yang meluas hingga ke wilayah Mindanao di Filipina Selatan, sebagian Papua, Sulawesi, dan kepulauan sekitar Maluku.

Makam sebagai Simbol Sejarah

Kategori :