Ngaben Bali: Upacara Sakral Mengantar Roh Menuju Kehidupan Abadi

Senin 09-06-2025,01:53 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

BACA JUGA:Sejarah Suku Ngaju: Menelusuri Jejak Budaya, Kepercayaan, dan Perjuangan Identitas di Kalimantan Tengah!

BACA JUGA:Sejarah Suku Simalungun: Jejak Peradaban Tua dari Tanah Sumatera Utara!

4. Subak: Sistem Irigasi dengan Nilai Spiritual

Salah satu sistem pengelolaan air paling khas di Bali adalah Subak. Lebih dari sekadar metode irigasi, Subak mengajarkan prinsip keadilan, gotong royong, dan keharmonisan dengan alam.

Karena nilai luhur yang dikandungnya, sistem ini telah diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.

5. Arsitektur Tradisional Sarat Makna

Bangunan khas Bali seperti rumah adat, pura, dan angkul-angkul (gerbang rumah tradisional) tidak hanya dibangun untuk fungsi semata, tetapi juga memiliki makna simbolik. Struktur seperti Meru dengan atap bertingkat melambangkan gunung suci, pusat energi spiritual bagi umat Hindu Bali.

6. Kuliner yang Melekat dengan Ritual

BACA JUGA:Sejarah Suku Batak: Jejak Leluhur, Budaya, dan Identitas dari Tanah Toba!

BACA JUGA:Sejarah Candi Agung Amuntai: Warisan Kerajaan Hindu di Kalimantan Selatan

Makanan tradisional Bali seperti Ayam Betutu, Lawar, dan Babi Guling sering kali hadir dalam konteks upacara keagamaan.

Selain menjadi santapan khas, makanan ini juga mencerminkan penghormatan terhadap dewa dan leluhur, serta simbol rasa syukur dan kebersamaan.

7. Nyepi: Hari Sunyi Penuh Makna

Nyepi adalah momen sakral yang menandai pergantian tahun dalam kalender Saka.

Selama 24 jam, masyarakat menghentikan seluruh aktivitas, termasuk penggunaan listrik dan kendaraan. Ini merupakan waktu untuk refleksi batin, introspeksi, dan menyatu dengan alam dalam keheningan.

BACA JUGA:Sejarah Dam Candi Limo: Warisan Irigasi Kuno yang Menyimpan Nilai Sejarah!

Kategori :