Menguak Sejarah Benteng Putri Hijau: Jejak Perlawanan dan Legenda di Sumatra Utara!

Rabu 21-05-2025,05:29 WIB
Reporter : Lia
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Di tengah lanskap perbukitan yang hijau dan alam yang tenang di Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara.

Berdirilah sebuah situs bersejarah yang menyimpan kisah kepahlawanan, tragedi, dan mitos yang diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat setempat.

Situs tersebut dikenal dengan nama Benteng Putri Hijau, sebuah peninggalan sejarah yang bukan hanya mencerminkan kekuatan militer masa lampau.

Tetapi juga nilai budaya dan kisah legendaris yang hidup dalam ingatan kolektif masyarakat Melayu Deli.

BACA JUGA:Mengulik Sejarah Suku Nyama Selam: Penjaga Tradisi Maritim di Indonesia Timur!

Asal-usul dan Nama Benteng

Nama “Putri Hijau” berasal dari tokoh legendaris yang konon merupakan seorang putri kerajaan yang memiliki kecantikan luar biasa.

Hingga disebut-sebut memiliki kulit berwarna hijau keemasan, yang dianggap sebagai berkah dari alam atau pertanda kesaktian.

Kisah Legenda: Perang dan Pengorbanan

Menurut cerita rakyat yang berkembang, Benteng Putri Hijau dibangun sebagai tempat perlindungan dan pertahanan dari ancaman Kerajaan Aceh yang pada saat itu sedang dalam ekspansi wilayah ke pesisir timur Sumatra.

BACA JUGA:Sejarah Benteng Ujung Pandang: Dari Benteng Kerajaan Gowa hingga Fort Rotterdam, Jejak Kolonial dan Warisan!

Ketika pasukan Aceh menyerbu wilayah Deli, dua pangeran dari Kerajaan Deli Tua memimpin perlawanan sengit dari dalam benteng ini.

Meskipun mereka mampu menahan serangan dalam waktu yang cukup lama, kekuatan musuh yang jauh lebih besar akhirnya membuat benteng runtuh.

Dalam situasi yang genting dan untuk menghindari penangkapan oleh musuh, Putri Hijau dikisahkan berubah menjadi meriam emas dan dihanyutkan ke laut, atau menurut versi lain, ditelan bumi di dalam benteng.

Hingga kini, keberadaan "meriam emas" tersebut masih menjadi misteri dan menjadi bagian dari mitos yang menyelimuti situs ini.

Kategori :