PAGARALAMPOS.COM - Di balik hiruk-pikuk ibu kota Jakarta, tersembunyi sebuah tempat yang menjadi saksi bisu kejayaan seorang maestro lukis Indonesia Museum Basoeki Abdullah.
Terletak di kawasan Cilandak Barat, Jakarta Selatan, museum ini bukan sekadar ruang pameran seni, melainkan juga wadah pelestarian karya, pemikiran, dan semangat nasionalisme dari pelukis legendaris Basoeki Abdullah.
Awal Mula dan Latar Belakang
Ia dikenal luas sebagai pelukis potret, pemandangan, dan karya realisme yang sangat detail. Karyanya bahkan sempat dikagumi oleh banyak tokoh dunia, termasuk para kepala negara dan anggota keluarga kerajaan.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Kelenteng Sam Poo Kong: Jejak Laksamana Cheng Ho yang Memukau di Semarang!
Menjelang akhir hayatnya, Basoeki Abdullah mengungkapkan keinginan agar karya-karya dan koleksi pribadinya tidak hilang ditelan waktu. Ia berharap semua itu bisa diwariskan untuk bangsa dan generasi masa depan.
Oleh karena itu, melalui surat wasiat yang ditandatangani pada 5 Maret 1991, ia menyatakan bahwa seluruh koleksi seni miliknya akan diserahkan kepada negara.
Setelah Basoeki Abdullah wafat pada 5 November 1993, pihak keluarga dan pemerintah Indonesia bekerja sama untuk mewujudkan keinginan sang maestro.
Isi dan Koleksi Museum
BACA JUGA:Menguak Museum Mandala Wangsit Siliwangi: Menyusuri Jejak Sejarah TNI di Tanah Pasundan!
Museum Basoeki Abdullah tidak hanya memajang karya-karya lukis sang maestro, tetapi juga menyimpan berbagai barang koleksi pribadi yang unik dan mencerminkan selera artistik Basoeki.
Di dalam museum, pengunjung dapat melihat lebih dari 720 karya, baik lukisan, patung, foto, maupun benda seni lainnya.
Beberapa ruang utama yang terdapat dalam museum antara lain:
Ruang Pameran Tetap: Berisi lukisan-lukisan karya Basoeki Abdullah yang menggambarkan keindahan alam, potret tokoh terkenal, serta lukisan bertema mitologi dan spiritual.
Ruang Koleksi Pribadi: Menampilkan benda-benda yang dikumpulkan sang pelukis dari berbagai penjuru dunia, seperti topeng, keris, patung, dan pernak-pernik antik.