PAGARALAMPOS.COM - Gunung Singgalang merupakan salah satu gunung berapi yang tidak aktif di Provinsi Sumatera Barat, Indonesia.
Dengan ketinggian sekitar 2.877 meter di atas permukaan laut, gunung ini berdiri gagah berdampingan dengan Gunung Marapi, membentuk pemandangan alam yang khas dan memesona.
Masyarakat Minangkabau sering menyebut keduanya sebagai "gunung kembar," karena letaknya yang berdekatan dan bentuknya yang hampir serupa.
Namun, meski sering dikaitkan bersama, Gunung Singgalang memiliki karakteristik dan sejarah tersendiri yang menarik untuk ditelusuri.
BACA JUGA:Perang Opium Saat Perdagangan Narkoba Melegalkan Penjajahan
Asal-Usul Nama dan Letak Geografis
Gunung Singgalang terletak di antara dua kota penting di Sumatera Barat, yaitu Bukittinggi dan Padang Panjang.
Nama "Singgalang" dipercaya berasal dari kata dalam bahasa Minang yang berkaitan dengan bentuk atau ciri khas gunung tersebut.
Ada pula yang mengaitkannya dengan cerita rakyat yang menyebutkan bahwa nama ini muncul dari tokoh legendaris yang memiliki hubungan dengan wilayah sekitar.
Secara geografis, Gunung Singgalang termasuk dalam rangkaian Pegunungan Barisan yang membentang sepanjang sisi barat Pulau Sumatra.
BACA JUGA:Inilah Revolusi Paling Ikonik Abad ke-20 Fidel Castro Lawan Kekuasaan Besar
Keberadaan gunung ini sangat strategis, karena tidak hanya menjadi latar alami kota-kota besar di sekitarnya, tetapi juga berperan sebagai penjaga keseimbangan ekosistem hutan hujan tropis di wilayah tersebut.
Gunung Api yang Telah Lama Tertidur
Berbeda dengan "saudaranya" Gunung Marapi yang masih aktif hingga kini, Gunung Singgalang termasuk gunung api yang telah lama tidak menunjukkan aktivitas vulkanik.
Para ahli geologi mengklasifikasikannya sebagai gunung berapi tipe strato yang telah tidak aktif, meskipun secara geologis dulunya pernah mengalami aktivitas letusan.