Asmat dan Dani, Dua Suku Ikonik Papua yang Tetap Lestari dalam Pelukan Adat dan Budaya

Kamis 15-05-2025,04:55 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Meskipun keduanya berasal dari wilayah Papua, Suku Dani dan Suku Asmat merupakan dua kelompok masyarakat yang berbeda secara budaya, wilayah tinggal, dan cara hidup.

Suku Dani menetap di wilayah Pegunungan Jayawijaya, khususnya di Lembah Baliem. Populasinya diperkirakan mencapai sekitar 700 orang dan telah menyebar ke daerah lain seperti Timika.

Sementara itu, Suku Asmat lebih banyak dijumpai di dua wilayah utama, yakni kawasan pesisir dan daerah pedalaman.

BACA JUGA:Menguak Fakta Sejarah Rengasdengklok: Penculikan Demi Kemerdekaan!

BACA JUGA:Sejarah Monumen Kebulatan Tekad: Simbol Perlawanan Rakyat Ambarawa Menolak Penjajahan Kembali!

Kendati sama-sama merupakan bagian dari suku asli Papua, perbedaan antara keduanya terlihat jelas, terutama dalam hal keterbukaan terhadap pengaruh modern.

Suku Dani dikenal sangat menjaga nilai-nilai tradisi nenek moyangnya, sedangkan sebagian masyarakat Asmat mulai menerima perubahan zaman.

Papua sendiri merupakan provinsi terluas di Indonesia yang kaya akan budaya dan sumber daya alam. Ratusan suku mendiami hutan-hutan lebat Papua, masing-masing dengan bahasa dan tradisi yang unik.

Selain kekayaan alamnya yang luar biasa, Papua kini juga menjadi destinasi wisata favorit, seperti kawasan Raja Ampat yang terkenal secara global.

BACA JUGA:Menyikapi Sejarah Museum Joang '45: Jejak Perjuangan di Tengah Jakarta!

BACA JUGA:Sejarah Pabrik Gula Kedaton yang Sebagian Bahan Bakunya dari Bekas Keraton Plered

Banyak wisatawan tertarik untuk mengenal lebih dekat kehidupan suku-suku asli yang masih memelihara adat leluhur dengan kuat.

Suku Asmat

Suku Asmat terbagi dalam dua kelompok besar: kelompok pesisir dan kelompok pedalaman.

Meskipun berasal dari rumpun etnis yang sama, budaya antara keduanya memiliki perbedaan yang signifikan—mulai dari dialek, sistem sosial, hingga praktik ritual keagamaan.

Kategori :