Material yang digunakan sebagian besar berasal dari alam, seperti bambu dan kayu ringan, serta tidak mengganggu ekosistem sekitar.
Harapan Ke Depan
Masyarakat sekitar berharap agar Bukit Nirwana tidak hanya menjadi tempat singgah para wisatawan, tetapi juga menjadi contoh bagaimana destinasi alam bisa dikembangkan tanpa merusak esensi aslinya.
Mereka juga mendorong agar generasi muda terus dilibatkan dalam pelestarian budaya lokal, terutama kisah-kisah sejarah yang selama ini hanya beredar secara lisan.
BACA JUGA:Sejarah dan Misteri Pantai Marina: Antara Keindahan Alam dan Kisah Gaib yang Menghantui!
Sejarah Bukit Nirwana adalah cermin dari bagaimana sebuah tempat yang dulu dilupakan, bisa bangkit dan menjadi kebanggaan daerah.
Melalui tangan-tangan warga yang peduli, bukit ini kini menjadi oase ketenangan sekaligus saksi bisu transformasi sosial masyarakat desa. Bukan sekadar wisata, Bukit Nirwana adalah simbol dari harmoni antara manusia, alam, dan sejarah.