Selain itu, letaknya yang berada di dataran rendah dan tidak jauh dari Sungai Porong menjadikan lokasinya strategis pada masanya, baik untuk perdagangan maupun kegiatan keagamaan.
Fungsi dan Peran dalam Masyarakat
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Gunung Sirung: Jejak Vulkanik di Kepulauan Alor!
Namun, karena tidak ditemukan banyak arca atau simbol-simbol agama di sekitarnya, ada juga yang berpendapat bahwa candi ini mungkin memiliki fungsi administratif atau simbol kekuasaan kerajaan Majapahit di wilayah timur.
Selain sebagai tempat ibadah, Candi Pari diyakini juga memiliki fungsi simbolis sebagai penanda kekuasaan Majapahit di kawasan Sidoarjo.
Letaknya yang tidak jauh dari pusat aktivitas masyarakat menandakan bahwa candi ini kemungkinan besar memainkan peran penting dalam kehidupan sosial budaya saat itu.
Upaya Pelestarian dan Kondisi Sekarang
BACA JUGA:Memahami Sejarah Gunung Papandayan: Keindahan Alam dan Jejak Aktivitas Vulkanik!
Saat ini, Candi Pari dikelola oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur. Pemerintah dan masyarakat setempat telah melakukan berbagai upaya pelestarian untuk menjaga kelestarian situs ini.
Pemugaran dan perawatan secara berkala dilakukan agar struktur candi tidak semakin rusak akibat cuaca dan usia.
Candi Pari kini menjadi salah satu destinasi wisata sejarah di Sidoarjo.
Meskipun pengunjungnya belum sebanyak situs-situs besar lain, namun tempat ini kerap dikunjungi oleh pelajar, peneliti, maupun wisatawan yang tertarik pada sejarah dan arkeologi.