Menelusuri Sejarah Gunung Sirung: Jejak Vulkanik di Kepulauan Alor!
Menelusuri Sejarah Gunung Sirung: Jejak Vulkanik di Kepulauan Alor!-net:foto-
PAGARALAMPOS.COM - Gunung Sirung adalah salah satu gunung berapi aktif yang terletak di Pulau Pantar, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Meski tidak sepopuler gunung-gunung lain di Indonesia seperti Merapi atau Rinjani, Gunung Sirung menyimpan kisah sejarah geologi yang panjang serta nilai budaya yang melekat kuat bagi masyarakat sekitar.
Kehadirannya tidak hanya membentuk lanskap alam, tetapi juga memengaruhi pola hidup dan kepercayaan masyarakat di sekitarnya.
Asal-Usul dan Aktivitas Vulkanik
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Legenda Si Pitung: Pahlawan Rakyat dari Betawi!
Gunung Sirung merupakan bagian dari Cincin Api Pasifik—zona aktif seismik dan vulkanik yang membentang di sepanjang Samudera Pasifik.
Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 862 meter di atas permukaan laut, tergolong tidak terlalu tinggi dibandingkan gunung berapi lain di Indonesia.
Namun, di balik ukurannya yang relatif kecil, Gunung Sirung menyimpan potensi vulkanik yang aktif. Catatan letusan Gunung Sirung telah tercatat sejak awal abad ke-20.
Letusan pertama yang didokumentasikan terjadi pada tahun 1911, diikuti oleh beberapa aktivitas lainnya pada tahun 1970-an, 1990-an, dan paling baru pada tahun 2012.
BACA JUGA:Sejarah Gunung Toba: Letusan Supervolcano yang Membentuk Danau Terbesar di Asia Tenggara!
Letusan-letusan tersebut umumnya berskala kecil hingga sedang, dengan aktivitas berupa lontaran abu, asap belerang, dan lava pijar.
Dampak Sosial dan Budaya
Masyarakat Pulau Pantar memiliki hubungan yang erat dengan Gunung Sirung. Bagi sebagian warga, gunung ini tidak hanya sekadar gejala alam, tetapi juga entitas yang memiliki kekuatan spiritual.
Dalam budaya lokal, sering kali gunung dianggap sebagai tempat bersemayamnya roh leluhur atau penjaga alam.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
