PAGARALAMPOS.COM - Dari Tantu Panggelaran ke Letusan Terakhir, Sejarah Sakral Gunung Semeru
Gunung Semeru atau dikenal sebagai Mahameru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut.
Terletak di wilayah Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur Semeru bukan hanya sekadar tujuan pendakian bagi para pecinta alam, tetapi juga menyimpan sejarah purba nilai spiritual dan misteri yang hingga kini belum seluruhnya terungkap.
Jejak Sejarah dan Mitos Asal-Usul Semeru
Dalam kisah mitologi Hindu-Buddha yang tertuang dalam kitab-kitab Jawa kuno seperti Tantu Panggelaran Gunung Semeru dipercaya berasal dari puncak Gunung Meru gunung suci dalam kosmologi Hindu yang ada di India.
Dikisahkan bahwa para dewa memindahkan bagian Gunung Meru ke Pulau Jawa agar pulau ini stabil karena sebelumnya Jawa dianggap bergoyang seperti daun di atas air.
BACA JUGA:Sejarah Tari Tanggai: Dari Kesultanan Palembang Hingga Menjadi Ikon Budaya
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah dan Misteri Danau Habema: Jejak Roh Leluhur di Atap Papua!
Ketika Gunung Meru dipotong dan dipindahkan ke Jawa ia disebut sebagai "Mahameru" "maha" berarti agung, dan "meru" berarti gunung. Titik jatuhnya Mahameru inilah yang diyakini menjadi Gunung Semeru sekarang. Karena itu Semeru memiliki status gunung paling suci di Tanah Jawa melebihi gunung-gunung lain dari sisi spiritualitas.
Aktivitas Vulkanik dan Letusan Bersejarah
Sebagai gunung api tipe stratovolcano Semeru sangat aktif dan dikenal dengan letusan-letusan kecil yang disebut erupsi strombolian. Salah satu keunikan Semeru adalah adanya kawah Jonggring Saloka di puncaknya yang secara berkala meletus mengeluarkan abu, lava pijar, dan awan panas.
Beberapa letusan besar tercatat dalam sejarah:
Tahun 1941–1942, Semeru mengalami letusan besar yang menyebabkan kerusakan di daerah sekitarnya.
BACA JUGA:Yuk Simak! Mengungkap Makna Tari Kecak Ritual, Sejarah, dan Seni Bali