PAGARALAMPOS.COM - Kerajaan Deli dan Meriam Puntung Cinta, Perang, dan Pengorbanan
Di balik sejarah kejayaan Kesultanan Deli yang pernah berjaya di Sumatera Utara tersimpan sebuah kisah mistis nan legendaris yang terus hidup dalam memori masyarakat hingga hari ini.
Namanya adalah Meriam Puntung sebuah peninggalan yang dipercaya berasal dari masa lampau dan memiliki kisah cinta pengorbanan serta kekuatan supranatural yang tak lekang oleh waktu.
Kerajaan Deli dan Jejak Sejarahnya
Kesultanan Deli adalah salah satu kerajaan Melayu Islam yang berdiri pada abad ke-17 di wilayah yang kini dikenal sebagai Kota Medan.
BACA JUGA:Gaza di Ambang Lupa: Ketika Warisan Sejarah Terkubur oleh Konflik
BACA JUGA:Bagaimana Corak Agama yang Dianut di Kerajaan Tarumanegara? Simak Sejarah Lengkapnya!
Didirikan oleh Tuanku Panglima Gocah Pahlawan, kerajaan ini berkembang pesat seiring berjalannya waktu terutama setelah menjadi pusat perdagangan tembakau pada masa kolonial Belanda.
Kesultanan Deli tidak hanya dikenal karena kekuatan militernya dan hubungan dagang internasional tetapi juga karena warisan budaya dan legenda yang menyelimuti masa lalunya salah satunya adalah legenda Meriam Puntung.
Meriam Puntung Artefak atau Legenda?
Meriam Puntung kini menjadi salah satu benda pusaka yang disimpan di kawasan Istana Maimun, Medan.
BACA JUGA:Jejak Sejarah Kerajaan Pajajaran dan Daftar Raja yang Pernah Berkuasa
BACA JUGA:Sejarah Raja Mataram Kuno Tinggalkan 45 Prasasti Selama Masa Pemerintahannya!
Namun lebih dari sekadar benda bersejarah Meriam Puntung dikenal luas sebagai bagian dari legenda rakyat yang berkisah tentang Putri Hijau seorang tokoh misterius yang juga sering dikaitkan dengan berdirinya Kesultanan Deli.
Menurut cerita rakyat yang berkembang, Meriam Puntung adalah penjelmaan dari saudara Putri Hijau yang berubah menjadi meriam untuk membela kerajaan dari serangan musuh.