Hantu Kolonial di Kepulauan Seribu, Kisah Nyata dari Pulau Onrust!

Rabu 16-04-2025,20:17 WIB
Reporter : Meydia
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Hantu Kolonial di Kepulauan Seribu, Kisah Nyata dari Pulau Onrust!

Kepulauan Seribu gugusan pulau yang terletak di utara Jakarta selama ini dikenal sebagai destinasi wisata bahari. Pantai pasir putih, laut jernih dan keindahan bawah lautnya menarik wisatawan setiap tahun.

Namun di balik pesona alamnya yang menenangkan Kepulauan Seribu juga menyimpan jejak sejarah kelam dan misteri yang belum sepenuhnya terungkap. Salah satu pulau yang paling sarat dengan kisah tersebut adalah Pulau Onrust.

Jejak Kolonial Belanda di Pulau Onrust

Nama “Onrust” berasal dari bahasa Belanda yang berarti “tidak pernah istirahat” atau “tidak pernah tenang”. Nama ini mencerminkan bagaimana pulau ini dulu selalu sibuk dan tak pernah sepi terutama pada masa penjajahan Belanda.

BACA JUGA:Jejak Sejarah Kerajaan Pajajaran dan Daftar Raja yang Pernah Berkuasa

BACA JUGA:Gaza di Ambang Lupa: Ketika Warisan Sejarah Terkubur oleh Konflik

Sejak abad ke-17 Onrust telah menjadi pangkalan penting bagi VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie). Pulau ini berfungsi sebagai galangan kapal utama untuk memperbaiki dan merakit kapal-kapal dagang Belanda yang berlayar ke dan dari Nusantara.

Dalam catatan sejarah pembangunan fasilitas maritim besar dimulai sekitar tahun 1618, menjadikannya salah satu pusat aktivitas kolonial terbesar di wilayah itu.  Onrust juga memiliki benteng pertahanan gudang logistik serta tempat tinggal bagi pekerja dan tentara Belanda.

Di puncak kejayaannya pulau ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern pada masanya termasuk dermaga rumah sakit dan stasiun karantina.

Penghancuran dan Kebangkitan Kembali

BACA JUGA:Misteri Prasejarah: Penemuan Fosil Ekor Hadrosaurus Berumur 72 Juta Tahun di Gurun Meksiko

BACA JUGA:Bagaimana Corak Agama yang Dianut di Kerajaan Tarumanegara? Simak Sejarah Lengkapnya!

Sejarah Pulau Onrust tak hanya tentang pembangunan dan kejayaan. Pulau ini juga mengalami kehancuran berulang kali.

Pada tahun 1800 pasukan Inggris menyerang dan menghancurkan hampir seluruh bangunan di pulau tersebut sebagai bagian dari konflik antara Inggris dan Belanda. Setelah itu pulau ini dibangun kembali tetapi fungsinya mulai bergeser.

Kategori :