Puncak Mandalawangi: Jejak Sejarah, Keindahan Alam, dan Pesona Mistis di Atap Pangrango!

Rabu 16-04-2025,02:29 WIB
Reporter : Lia
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Puncak Mandalawangi, sebuah nama yang sarat makna dan penuh cerita, merupakan salah satu puncak di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat.

Terletak pada ketinggian sekitar 3.002 meter di atas permukaan laut, Mandalawangi adalah bagian dari Gunung Pangrango, yang kerap menjadi tujuan pendakian bagi para pecinta alam, sekaligus menyimpan jejak sejarah dan legenda yang terus hidup hingga kini.

Asal-usul Nama Mandalawangi

Nama "Mandalawangi" sendiri berasal dari bahasa Sansekerta.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Sungai Sadang: Nadi Kehidupan di Tanah Sulawesi!

Kata mandala berarti lingkaran atau wilayah, sementara wangi merujuk pada aroma harum atau keharuman. Secara harfiah, Mandalawangi bisa diartikan sebagai "Wilayah yang Harum".

Nama ini bukan hanya sekadar sebutan, melainkan mencerminkan suasana dan energi yang konon terasa berbeda ketika seseorang menginjakkan kaki di puncaknya.

Sejak zaman kolonial, kawasan Gunung Gede Pangrango sudah dikenal sebagai tempat penelitian flora dan fauna. Namun, baru pada masa pasca-kemerdekaan, kawasan ini mulai banyak dikunjungi oleh para pendaki lokal.

Puncak Mandalawangi sendiri menjadi terkenal bukan hanya karena keindahan alamnya, tetapi juga karena kisah-kisah mistis yang melingkupinya.

BACA JUGA:Sejarah Sungai Serayu: Nadi Kehidupan dari Pegunungan Hingga Laut!

Mandalawangi dalam Sastra dan Sejarah

Salah satu tokoh yang membuat nama Mandalawangi semakin dikenal adalah Soe Hok Gie, seorang aktivis dan pecinta alam dari Universitas Indonesia yang sangat mencintai pegunungan.

Dalam salah satu puisinya yang sangat terkenal, "Mandalawangi  Pangrango", ia menggambarkan puncak ini sebagai tempat yang tenang dan murni berbeda jauh dari hiruk-pikuk dan kebusukan dunia politik dan sosial di bawah sana.

Soe Hok Gie meninggal dunia di Gunung Semeru pada tahun 1969, namun puisi dan semangatnya terus hidup.

Mandalawangi kemudian menjadi semacam "tempat ziarah" spiritual bagi banyak pendaki, terutama mereka yang merasa satu pandangan dengan idealisme Gie.

Kategori :