Benteng ini menunjukkan bahwa masyarakat Aceh sudah memiliki sistem pertahanan yang kuat bahkan sebelum kedatangan bangsa Eropa.
Arsitektur dan Fungsi
Benteng Indrapatra memiliki bentuk yang unik.
Bagian dindingnya tebal dan tinggi, dengan menara pengintai di beberapa sudut.
BACA JUGA:Menyikapi Lebih dalam Sejarah Prasasti Mula Malurung: Jejak Kejayaan Kerajaan Singhasari!
Di dalamnya terdapat ruangan-ruangan kecil yang digunakan untuk menyimpan senjata dan bahan makanan.
Letaknya yang menghadap langsung ke Selat Malaka menjadikannya posisi strategis untuk mengawasi kapal-kapal yang datang dari arah laut.
Meski kini sebagian strukturnya mulai rusak karena usia dan cuaca, Benteng Indrapatra masih menjadi daya tarik wisata sejarah dan simbol kebanggaan rakyat Aceh terhadap masa kejayaan leluhurnya.
Benteng Belgica: Warisan Kolonial di Kepulauan Banda
BACA JUGA:Sejarah Austronesia: Menelusuri Jejak Nenek Moyang Bahasa dan Budaya Kepulauan!
Berbeda dengan Benteng Indrapatra yang dibangun oleh kerajaan lokal, Benteng Belgica merupakan peninggalan kolonial Belanda yang berdiri di Pulau Banda Neira, Maluku Tengah.
Dibangun pada masa VOC, benteng ini berperan penting dalam mengontrol jalur perdagangan rempah-rempah di Kepulauan Banda.
Latar Belakang Sejarah
Benteng Belgica pertama kali dibangun pada tahun 1611 oleh Gubernur Jenderal VOC, Pieter Both.
BACA JUGA:Sejarah Monumen Perjuangan Rakyat Bali: Simbol Semangat Puputan dan Nasionalisme di Tanah Dewata!
Letaknya sangat strategis karena Banda Neira merupakan pusat penghasil pala dan fuli — dua komoditas rempah yang sangat bernilai tinggi pada masa itu.