Revolusi Desa Adat! Tradisi Kuno Kini Go Digital, Begini Dampaknya!

Kamis 13-03-2025,04:38 WIB
Reporter : Gelang
Editor : Almi

Dengan memanfaatkan teknologi digital, promosi wisata semakin luas melalui media sosial dan platform pariwisata.

Beberapa desa juga telah mengembangkan sistem pemesanan tiket dan paket wisata secara online, sehingga wisatawan bisa mengatur perjalanan mereka dengan lebih mudah.

BACA JUGA:LP2M Bahas Kerjasama Unhan RI Dengan Kodiklat AU

Selain itu, teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) mulai digunakan dalam promosi desa adat.

Pengunjung dapat menikmati pengalaman virtual menjelajahi desa sebelum datang langsung.

Hal ini menjadi strategi yang efektif untuk menarik wisatawan dari berbagai belahan dunia.

3. Peningkatan Ekonomi melalui E-Commerce

Produk-produk kerajinan tangan dan hasil bumi dari desa adat kini dapat dijual melalui platform e-commerce.

BACA JUGA:Jarang Diketahui. Begini Fakta Suku Melanesia yang Harus Diketahui

Sebelumnya, pemasaran produk tradisional hanya bergantung pada penjualan langsung di desa atau pasar lokal.

Namun, dengan adanya internet, produk-produk khas desa adat dapat dijual ke pasar nasional bahkan internasional.

Beberapa desa adat telah bekerja sama dengan marketplace besar untuk memasarkan produk mereka.

Produk seperti kain tenun, ukiran kayu, anyaman bambu, dan rempah-rempah lokal kini lebih mudah diakses oleh konsumen dari berbagai daerah.

BACA JUGA:Apa Saja Syarat KUR BRI 2025? Simak Persyaratan dan Dokumen yang Dibutuhkan!

4. Pendidikan dan Pelatihan Digital bagi Masyarakat Desa

Agar desa adat tidak tertinggal dalam arus digitalisasi, banyak program pelatihan yang diberikan kepada masyarakat desa.

Kategori :