Pemerintah dan organisasi non-pemerintah (NGO) mulai mengadakan workshop tentang literasi digital, manajemen media sosial, hingga pemasaran digital.
Dengan adanya pendidikan digital, masyarakat desa adat dapat lebih mandiri dalam memanfaatkan teknologi untuk kehidupan sehari-hari.
Tantangan dalam Digitalisasi Desa Adat
Meskipun digitalisasi membawa banyak manfaat, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh desa adat dalam bertransformasi menjadi desa adat digital.
BACA JUGA:Persiapan PAM Idul Fitri 1446 H, Waka Polres Periksa Randis Operasional
1. Kesenjangan Teknologi
Tidak semua desa adat memiliki akses internet yang memadai.
Infrastruktur yang kurang mendukung sering kali menjadi kendala utama dalam penerapan teknologi digital di desa adat yang terpencil.
2. Kekhawatiran Akan Hilangnya Nilai-Nilai Tradisional
Sebagian masyarakat desa adat masih merasa ragu dalam mengadopsi teknologi karena takut budaya mereka akan tergerus oleh modernisasi.
Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang seimbang agar teknologi tetap dapat dimanfaatkan tanpa menghilangkan esensi dari kearifan lokal.
BACA JUGA:Zoom Meeting Persiapan Ops Ketupat 2025, Bahas Aspek Pengamanan Lintas Sektoral
3. Kurangnya Sumber Daya Manusia yang Paham Teknologi
Banyak masyarakat desa adat yang masih minim pengetahuan mengenai teknologi digital.
Oleh sebab itu, dibutuhkan pendampingan dan pelatihan secara berkelanjutan agar mereka dapat memanfaatkan teknologi dengan maksimal.
Eksplorasi desa adat digital menjadi langkah penting dalam menjembatani tradisi dengan teknologi.