Saat melintasi area tersebut, mereka biasanya mengucapkan salam atau doa sebagai bentuk penghormatan agar terhindar dari gangguan makhluk tak kasatmata.
Nitu: Penjaga Keseimbangan Alam
Dalam kepercayaan lokal, Nitu adalah sosok gaib yang menjaga keseimbangan alam.
BACA JUGA:Sejarah Candi Sari: Jejak Peradaban Mataram Kuno, Memiliki Arsitektur, dan Fungsinya!
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Candi Jawi: Letak, Fungsi, dan Peninggalan Sejarah Raja Kertanegara!
Kehadirannya sering dikaitkan dengan munculnya hawa dingin tiba-tiba atau suara-suara misterius.
Jika ada pelanggaran adat, Nitu diyakini dapat mendatangkan musibah atau penyakit.
Ritual Penyembuhan Tradisional
Ketika seseorang mengalami penyakit yang sulit disembuhkan secara medis, masyarakat sering mengaitkannya dengan gangguan energi negatif.
Dukun atau tetua adat akan memimpin ritual penyembuhan menggunakan doa, kemenyan, dan benda pusaka untuk mengusir gangguan tersebut.
Upacara Tolak Bala untuk Menjaga Harmoni
Untuk menjaga keseimbangan alam dan menghindari bencana, masyarakat Sumbawa menggelar upacara tolak bala.
BACA JUGA:Sejarah Misteri Gunung Padang: Cagar Budaya Indonesia yang Memiliki Daya Tarik Tersendiri!
BACA JUGA:5 Peradaban Tertua di Dunia yang Berpengaruh terhadap Sejarah Manusia di Indonesia!
Ritual ini melibatkan persembahan sesajen di tempat-tempat sakral, seperti puncak gunung atau tepi pantai, sebagai bentuk permohonan perlindungan dari kekuatan gaib.
Harmoni Mistisisme dan Ajaran Islam