Sejarah Masjid Agung Semarang: Arsitektur dan Daya Tarik Masjid yang Unik!

Selasa 04-03-2025,10:20 WIB
Reporter : Lia
Editor : Almi

Tindakan berani ini menyebabkan dr. Agus dikejar oleh tentara Jepang hingga akhirnya harus melarikan diri serta akhirnya meninggal pada Jakarta.

Menjadi penghormatan, Presiden Soekarno di tahun 1952 melaksanakan salat Jumat serta berpidato pada masjid ini.

Arsitektur serta Daya Tarik Masjid Agung Semarang

Masjid Agung Semarang memiliki arsitektur yang memadukan gaya tradisional Jawa menggunakan sentuhan Islam serta dampak kolonial Belanda. Sangat menarik buat mampu menelusuri setiap bagian asal bangunan bersejarah ini.

1. Atap Limasan Tumpang tiga

BACA JUGA:Menilik Sejarah Panjang Tari Topeng Cirebon: Jejak Makna Filosofis di Balik Tari Topeng Cirebon!

Salah satu ciri khas primer masjid ini adalah atapnya yg berbentuk limasan tumpang 3, yg melambangkan tiga tingkatan spiritual dalam Islam: Iman, Islam, dan  Ihsan.

Desain atap ini mengingatkan di arsitektur Masjid Agung Demak serta mencerminkan dampak budaya Jawa kuno.

2. Tiang Penyangga (Saka)

Ruang primer masjid ditopang sang 36 tiang (saka) yg kokoh. Hal ini tidak selaras menggunakan Masjid Agung Demak yang mempunyai empat saka guru.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Kerajaan Buleleng: Warisan Kejayaan dan Runtuhnya Dinasti

Tiang-tiang ini menyampaikan stabilitas struktural serta menambah kesan megah di interior masjid.

3. Pintu serta Ornamen

Pintu masjid memiliki desain spesial menggunakan ornamen berbentuk daun waru, yg mencerminkan efek arsitektur Persia.

Selain itu, dinding masjid dihiasi menggunakan kaligrafi Asmaul Husna, menambah perbedaan makna islami yg kental.

BACA JUGA:Menelusuri Jejak Sejarah Pembangunan Masjid Agung Banten: Arsitektur Masjid dan Akulturasi Beragam Budaya!

Kategori :