
Batagak kudo-kudo adalah tradisi Suku Minang yg masih bertahan sampai sekarang. Tradisi ini relatif terkenal, terutama pada wilayah Pariaman.
Aktivitas pada tradisi ini artinya menciptakan tempat tinggal istiadat secara bergotong royong. Bukan cuma tempat tinggal, tradisi ini juga dilakukan buat membentuk gedung, masjid, serta lain-lain.
BACA JUGA:Sejak Peralihan Zaman, Kotagede Peninggalan Mataram Islam mulai Tergerus
Upacara Turun Mandi
Tradisi berikutnya adalah Upacara Turun Mandi, yaitu sebuah ritual tata cara yang ditujukan sebagai ungkapan rasa syukur rakyat kepada tuhan yg Maha Esa atas kelahiran seseorang bayi.
Tradisi ini telah diwariskan turun-temurun sang leluhur masyarakat Minangkabau.
Batagak gala
BACA JUGA:Gunung Djadi di Riau, Benarkah Penuh Misteri dan Keindahan yang Tersembunyi?!
Batagak gala adalah salaah satu tradisi berupa prosesi norma buat pengukuhan penghulu. rakyat setempat akan tiba buat duduk berkeliling pada sebuah kawasan dan mengikuti prosesi pengukuhan tersebut dengan khidmat.
Tradisi ini mulai sayup didengar, padahal tercatat dan diakui menjadi warisan budaya tidak benda Indonesia.
Praktik lain pada tradisi ini ialah berbalas pantun, memandu pepatah norma, dan penyampaian filosofi istiadat. Tradisi ini juga menjadi bagian dalam Pasambahan Batagak Pangulu. tidak boleh menikah menggunakan satu suku
Suku Minang jua memilliki tradisi yang mengajurkan agar anggota keluarga tidak menikah menggunakan kerabat pada satu suku.
BACA JUGA:Orang Korea Tak Berbau Ketiak, Apakah Benar? Ini Penjelasannya
Ini sebab ada kekhawatiran terjadinya pernikahan sedarah. Kerabat satu suku mungkin masih memiliki korelasi darah yg sama.