Namun, Belanda memperkenalkan sistem administrasi kolonial yang menggantikan struktur tradisional tersebut.
BACA JUGA:Bagaimana Alam Membentuk Kehidupan Suku Ot Danum? Temukan Jawabannya!
Kepala suku tradisional diberi gelar hukum tua dan menjadi perpanjangan tangan pemerintah kolonial.
Sistem ini memengaruhi pola pemerintahan lokal dan memperkenalkan hierarki baru yang sebelumnya tidak dikenal dalam masyarakat Minahasa.
3. Pengaruh Bahasa dan Pendidikan
Bahasa Minahasa juga terpengaruh oleh kolonialisme. Bahasa Belanda mulai diajarkan di sekolah-sekolah sebagai bagian dari upaya kolonial untuk mendidik masyarakat lokal sesuai dengan kebutuhan mereka.
Meskipun bahasa Belanda tidak menggantikan bahasa daerah Minahasa, pengaruhnya dapat terlihat dalam kosakata dan gaya komunikasi.
BACA JUGA:Mengapa Tarian Tradisional Suku Ot Danum Penuh Makna dan Pesona? Ini Penjelasannya!
Selain itu, kolonialisme membuka akses pendidikan formal bagi masyarakat Minahasa.
Pendidikan ini memungkinkan banyak orang Minahasa menjadi pegawai pemerintahan atau tentara kolonial.
Namun, di sisi lain, pendidikan juga digunakan untuk menyebarkan nilai-nilai Eropa yang secara perlahan menggantikan nilai-nilai tradisional.
4. Perubahan dalam Seni dan Tradisi
Seni budaya Minahasa juga mengalami perubahan selama masa kolonial.
BACA JUGA:Menghadapi Tantangan Modernisasi, Mampukah Suku Ot Danum Tetap Berdiri Teguh?
Musik tradisional, tarian, dan seni ukir Minahasa mulai dipengaruhi oleh gaya Eropa.
Contohnya adalah masuknya instrumen musik barat seperti gitar dan piano, yang kemudian diadaptasi ke dalam musik tradisional Minahasa.