Seni ukir adalah bagian tak terpisahkan dari rumah adat Bali. Pintu, jendela, dan dinding sering dihiasi dengan ukiran rumit yang mengandung simbol-simbol budaya dan keagamaan.
Ornamen ini tidak hanya berfungsi sebagai dekorasi, tetapi juga memiliki makna mendalam, seperti perlindungan dari roh jahat atau penghormatan kepada para dewa.
BACA JUGA:Siapa Suku Pertama di Bhutan? Temukan Jawabannya di Sini!
7. Pagar Tertutup untuk Menjaga Privasi
Rumah adat Bali biasanya dikelilingi oleh pagar tinggi yang terbuat dari batu atau bata merah.
Selain berfungsi untuk menjaga privasi, pagar ini juga menjadi simbol perlindungan spiritual dari energi negatif atau gangguan luar.
8. Asta Kosala Kosali: Prinsip Feng Shui ala Bali
Desain rumah adat Bali didasarkan pada Asta Kosala Kosali, aturan tradisional yang mirip dengan konsep Feng Shui.
Aturan ini menentukan ukuran, proporsi, dan tata letak setiap elemen rumah agar sesuai dengan prinsip harmoni.
BACA JUGA:10 Manfaat Buah Sukun untuk Kesehatan yang Wajib Anda Ketahui
Tukang yang membangun rumah adat ini biasanya memiliki pengetahuan mendalam tentang Asta Kosala Kosali.
9. Mempertahankan Tradisi di Era Modern
Meskipun masyarakat Bali telah mengalami modernisasi, banyak keluarga yang tetap mempertahankan elemen rumah adat mereka.
Bahkan, dalam pembangunan rumah modern, konsep tradisional seperti Merajan dan Sanga Mandala sering kali tetap diterapkan, menunjukkan betapa kuatnya ikatan budaya mereka.
Rumah adat Suku Bali adalah simbol kebijaksanaan lokal yang menyatu dengan alam dan spiritualitas.
BACA JUGA:Mengapa Suku Xiongnu Bisa Menjadi Kerajaan Pertama di Mongolia? Temukan Jawabannya!