Konsistensi tidak berarti melakukan sesuatu yang besar setiap hari, melainkan melangkah sedikit demi sedikit ke arah tujuan kita.
Misalnya, daripada memaksakan diri untuk berolahraga selama dua jam, mulailah dengan 15 menit setiap hari.
BACA JUGA:Kesehatan Optimal dengan Buah Salak, Rahasia Kecantikan Kulit dan Pencernaan
Melakukan Evaluasi Harian
Para Stoik mengakhiri harinya dengan evaluasi diri.
Mereka merenungkan apa yang sudah dilakukan, apa yang bisa diperbaiki, dan bagaimana mereka bisa lebih baik keesokan harinya.
Hal ini membantu menjaga akuntabilitas diri dan mendorong kita untuk terus konsisten.
BACA JUGA:Sup Kolagen Ceker Ayam, Hidangan Sehat untuk Menjaga Kesehatan Tulang dan Sendi
Paksa Dirimu, Kendalikan Dirimu
Paksa diri untuk konsisten bukan berarti menyiksa diri, tetapi mendisiplinkan pikiran untuk tetap fokus pada nilai-nilai yang kita anut.
Dalam Stoikisme, disiplin bukanlah beban, melainkan jalan menuju kebebasan sejati.
Ketika kita konsisten melakukan apa yang harus dilakukan, kita tidak lagi diperbudak oleh keinginan atau rasa malas.
Mengapa ini penting? Karena kebiasaan baik membutuhkan waktu untuk berkembang.
BACA JUGA:Kapan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan 2025 Terjadi?! Temukan Jawabannya!
Dengan memaksa diri untuk konsisten, kita sedang membangun fondasi yang kuat untuk mencapai tujuan jangka panjang.
Filosofi Stoik mengajarkan bahwa konsistensi adalah hasil dari pengendalian diri, disiplin, dan penerimaan terhadap hal-hal yang tidak dapat kita ubah.